Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Selama Pandemi, Pengunjung Perpusda Garut Berkurang Hingga 20 Ribu

Kristiadi
05/1/2021 20:44
Selama Pandemi, Pengunjung Perpusda Garut Berkurang Hingga 20 Ribu
Selama Pandemi, Pengunjung Perpusda Garut Berkurang Hingga 20 Ribu(MI/Kristiadi)

Selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 jumlah pengunjung Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kabupaten Garut menurun hingga mencapai 60% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Penurunan ini karena adanya pembatasan jumlah pengunjung akibat adanya larangan berkerumun.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip daerah Kabupaten Garut, Lisnawati mengatakan, di tengah pandemi covid-19 memang selama ini telah memengaruhi seluruh sektor terutama kehidupan seperti halnya pemerintahan dan masyarakat. Perpustakaan daerah, melayani seluruh masyarakat secara umum tapi adanya pandemi covid-19 para pengunjung berkurang.

"Para pengunjung dalam setahun biasanya itu mencapai sekitar 30 ribu di tahun 2019 tetapi selama pandemi covid-19 sampai Desember hanya 10 ribu. Peningkatan kasus positif yang terjadi terus meningkat dan sekarang menutup sementara Perpusda terutamanya mengurangi kerumunan guna menekan penyebaran Covid-19," katanya, Selasa (5/1/2021).

Ia mengatakan, pihaknya akan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat terutamanya yang memerlukan buku penting. Untuk mahasiswa yang sedang menyusun skripsi hingga penelitian akan lebih diutamakan. Kalau untuk membaca di tempat, tidak melayani karena itu menimbulkan kerumunan dan perpustakaan biasanya berkerumun dan dapat mengundang pembaca bercanda hinga lainnya.

"Ke depan akan mencoba untuk membuka lagi perpustakaan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan membatasinya para pengunjung misalnya 200 per hari, mungkin 50 atau 20 sampai 50 orang per harinya dan para pengunjung harus menerapkan 3M protokol kesehatan mulai memakai masker, mencuci tangan sebelum masuk dan menjaga jarak," ujarnya.

Menurutnya, akibat ditutupnya perpustakaan, masyarakat bertanya kapan perpusda dibuka kembali. "Banyak masyarakat yang menanyakan, kapan buka, kapan kembali. Kami takut masyarakat nanti ada klaster baru lagi di perpustakaan tapi untuk mencegahnya, saya hati-hati sekali kalau akan membuka perpustakaan apalagi di peningkatan kasus yang terkonfirmasi positif terus terjadi dan itu akan dipikirkan terutama masyarakat jangan mengabaikan protokol kesehatan," pungkasnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya