Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

2021, Kebangkitan Sektor Wisata di Depan Mata

JL/BN/DY/N-2
05/1/2021 04:00
2021, Kebangkitan Sektor Wisata di Depan Mata
Seorang warga berada di perbukitan kawasan wisata Labuan Bajo di Desa Golo Mori Tanah Naga, Manggarai Barat, NTT.(MI/JOHN LEWAR)

PELAKU usaha jasa wisata di Tanah Air optimistis menghadapi 2021. Ada keyakinan bahwa pariwisata nasional akan bangkit, khususnya setelah pemerintah tuntas melakukan vaksinasi covid-19.

“Saya yakin 2021 menjadi momentum kebangkitan pariwisata Indonesia. Sektor ini akan menjadi alternatif pemulihan ekonomi nasional,” ungkap Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, kemarin.

Ia mengakui selama 2020, pandemi berdampak negatif terhadap sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisata, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara, menurun drastis sehingga  tingkat hunian hotel sangat rendah.

Efek dominonya, banyak pelaku usaha seperti hotel, restoran, dan industri kreatif terpaksa menutup usaha. Pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif banyak yang gulung tikar dan memberhentikan pekerja.

“Selama 2020 memaksa kita untuk bertahan, berbenah, dan berinovasi. Saat ini, vaksinasi menjadi harapan bagi kita semua. Pada 2021, sektor pariwisata harus bangkit,” tandas Shana.

Ia juga semakin yakin karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sudah langsung ber­gerak cepat setelah dilantik. Selain membenahi infrastruktur, Sandi juga menyiapkan berbagai produk industri kuliner, kriya, fesyen, dan produk pariwisata lain.

Di Labuan Bajo, sambung Shana, sebagai destinasi wisata premium di Indonesia secara konsisten pihaknya menerapkan protokol kesehatan ketat berbasis CHSE, cleanliness, health, safety, dan environment sustainability. Selain itu, Badan Otorita juga memperkuat konsep pengembangan pariwisata berbasis digital melalui pembangunan desa-desa wisata yang tersebar di berbagai wilayah di Nusa Tenggara Timur.

Optimisme juga datang dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang, Jawa Timur, Ida Ayu Made Wahyuni. “Di Malang Raya, yakni Kota dan Kabupaten Malang, serta Kota Batu, pelaku jasa wisata sudah secara mandiri menerapkan protokol kesehatan dan CHSE.”

Protokol kesehatan dan CHSE juga diterapkan di Kalimantan Selatan yang sudah membuka sejumlah objek wisatanya. (JL/BN/DY/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya