Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Berbenah setelah Bencana

Lina Herlina
31/12/2020 04:50
Berbenah setelah Bencana
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, menyerahkan 50 unit rumah hunian tetap bagi korban banjir bandang, di Bone Tua, Masamba, Luwu Utara.(MI/Lina Herlina)

KONDISI hunian tetap bagi warga korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat Gubernur Nurdin Abdullah tersenyum. “Saya tidak bisa mengerti, rumah seperti ini bisa dibangun cepat dengan harga yang sangat murah,” ungkapnya.

Kemarin, Nurdin mendapat kehormatan untuk menyerahkan 50 rumah kepada warga di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba. Rumah-rumah itu dibangun Pemerintah Kabupaten Luwu Utara sebagai pengganti rumah yang hancur karena banjir bandang pada 13 Juli. Sebanyak 36 orang tewas, puluhan hilang, dan 14.483 warga harus mengungsi.

Kepada Bupati Indah Putri Indriani, Nurdin menyemangati untuk melanjutkan pembangunan hunian tetap bagi warga. “Kalau tidak salah masih harus ada 200 unit lagi. Lanjutkan sesuai kemampuan dana dan penyediaan lahan.”

Kerja setelah bencana alam juga harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Mereka harus membangun jembatan darurat sebagai pengganti jembatan yang putus akibat tanah longsor di Kecamatan Karangjambu.

“Pemkab akan segera membangun jembatan yang menghubungkan Desa Sirandu dan Purbasari. Untuk sementara, kami akan membangun jembatan darurat dengan pelat besi, sehingga bisa segera dilewati,” ungkap Bupati Dyah Hayuning Pratiwi.

Hujan deras juga menyebabkan bencana tanah bergerak di Desa Sidanegara, Kaligondang. Sebanyak 22 rumah rusak dan 83 warga harus mengungsi. “Pemkab menunggu rekomendasi dari ahli untuk penanganan warga ke depan,” lanjut Bupati.

Hujan deras

Cuaca ekstrem yang tengah terjadi dan akan terjadi hingga akhir tahun, menurut Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, DI Yogyakarta, Reni Kraningtyas, terjadi akibat sirkulasi siklonik di perairan barat Aceh, Laut Natuna, dan perairan utara Papua Barat.

“Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, perairan selatan Jawa Barat, hingga Laut Jawa. Hujan sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang juga muncul di  DIY, antara lain Kulonprogo, Sleman, Bantul, dan Gunungkidul,” paparnya.

Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menelan korban. Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Dusun Salam, menyebabkan Iin Guantini, 38, tewas tertimbun.  Angin kencang juga membuat puluhan pohon di enam kecamat­an tumbang. Beberapa rumah rusak tertimpa.

Di Jawa Timur, hujan deras membuat jalan nasional antarkabupaten di Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan, terputus karena tergenang banjir. Kendaraan tidak bisa lewat, sehingga antrean meng­ular hingga 6 kilometer.

Luapan Sungai Blega juga membenamkan kawasan permukiman dan persawahan di tiga desa. Pasar Besar Blega juga tutup akibat tingginya genangan air. “Ketinggian air rata-rata mencapai 1 meter dan belum juga surut,” ujar Salman Alfarizi, warga.

Tahun ini, bencana alam membuat warga Cianjur, Jawa Barat, sangat menderita. “Ada 170 kali kejadian bencana, paling banyak tanah longsor,” kata Sekretaris BPBD M Irfan Sofyan. (LD/AT/AD/MG/BB/RS/BK/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya