Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BUPATI Jayapura Mathius Awoitauw SE MSi sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan masyarakat kepada program-program pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Jayapura selama masa pandemi Covid-19 ini.
"Salah satunya terkait dengan penyerahan tanah tanpa imbalan yang dilakukan oleh masyarakat adat di kampung Kwansu Distrik Kemtuk, untuk pembangunan fasilitas air bersih. Apa yang dilakukan oleh tokoh masyarakat adat kampung Kwansu Distrik Kemtuk ini patut diapresiasi," kata Mathius Awoitauw, Senin (28/12).
Seperti diketahui penyerahan sebidang tanah seluas 1,5 hektare itu dilakukan oleh masyarakat adat setempat untuk mendukung pemerintah dalam program pembangunan fasilitas air bersih di wilayah Distrik Kemtuk.
Pada kesempatan itu orang nomor satu di Kabupaten Jayapura itu menegaskan, meskipun tanah itu secara resmi sudah diserahkan kepada pemerintah, namun hak dan kepemilikan atas lahan itu masih menjadi milik masyarakat.
Selanjutnya pemerintah hanya akan Membangun fasilitas yang diperlukan terkait dengan pembangunan saluran air bersih bagi masyarakat di distrik kemtuk itu.
"Tanahnya tetap menjadi milik masyarakat, tetapi di sini pemerintahannya membangun fasilitas dan sarana prasarananya saja," katanya.
Bupati Jayapura Mathius juga sangat mengapresiasi, kemajuan pola pikir yang ditunjukkan oleh tokoh masyarakat adat setempat.
Menurut Matius, apa yang dilakukan oleh masyarakat adat yang juga merupakan seorang perempuan itu patut dicontoh khususnya di Papua. Karena apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat adat itu sebagai bentuk dan upaya dukungan kepada pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang layak bagi masyarakat.
"Penyerahan Tanah Adat dari Marga Yaram kepada Pemerintah Daerah telah di sepakati bersama pimpinan masyarakat adat sedistrik Kemtuk untuk pembangunan bak penampungan air bersih," jelasnya.
"Kami sangat mengapresiasi kepada masyarakat adat disini, lebih khusus kepada kedua ibu pemilik tanah, mereka sangat bersuka cita untuk di bangunkan pembangunan bak penampungan air bersih, untuk di salurkan kerumah-rumah warga Distrik Kemtuk,” ucap Bupati Mathius.
Bupati Matius berharap dengan adanya pembangunan saluran air ini kiranya dapat memberikan dampak terhadap ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat di kampung dan pada umumnya di Distrik Kemtuk.
"Tanah yang diserahkan masyarakat adat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bukan berarti tanah ini menjadi milik Pemkab, tanah ini tetap milik masyarakat adat.Pemerintah hanya membangun penampungan bak air bersih saja, untuk kepentingan warga Sedistrik Kemtuk,” jelasnya.
Sementara itu, Ibu Betseba Yaram selaku pemilik tanah adat mengatakan, Sudah saatnya masyarakat setempat untuk berpikir maju dalam menyambut pembangunan yang diberikan oleh pemerintah salah satunya mengenai kehadiran air bersih yang akan dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat di distrik kemtuk.
"“Kalau dulu bapak saya cari air bersih di hutan-hutan sana, sekarang saya berpikir jangan lagi cucu kita yang merasakan itu, cukup kita saja, untuk itu saya datang langsung ketemu Bapak Bupati untuk serahkan tanah adat kami untuk di bangunkan bak penampungan air bersih, dan sekarang suda terjawab, hari ini Bapak Bupati hadir langsung menyaksikan penyerahan tanah adat yang suda di sepakati masyarakat adat di kampung kwansu,” tambahnya.(RO/OL-09).
BWH Hotels membuka Best Western Sagita Hotel Jayapura di Papua, Indonesia. Hotel ini menawarkan pengalaman menginap modern dengan sentuhan budaya Papua.
Persipura tak menyesalkan hal itu dan memilih mencari alternatif stadion yang bisa digunakan dalam lanjutan Liga 1 Indonesia pada 1 Oktober.
Pelatih Persipura Jacksen F Tiago mengatakan timnya masih menunggu kepastian jadwal kompetisi dalam merancang program menghadapi kompetisi.
Masyarakat dan juga para pengguna jalan diimbau untuk tetap tertib dalam berlalu lintas serta menggunakan kelengkapan berkendara.
Proper daerah binaan antara lain program wakaf produktif, bantuan ormas Islam dan majelis taklim, renovasi sarana ibadah, dan pemberdayaan penyuluh agama.
Tempat pertama yang dikunjungi ialah Kampung Skofro di Kabupaten Keerom. Di sini, jaringan internet berperan penting bagi perkembangan masyarakat dan kampung itu sendiri.
Ruwatan Gunung Tangkuban Parahu digelar Masyarakat Adat Gunung Tangkuban Parahu serta Kasepuhan Kampung Adat Gamblok Cikole, Lembang,
Kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan masyarakat adat Sunda dalam menjaga, melestarikan dan mengembangkan kekayaan intelektual budaya mereka.
KETUA Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Beky Mardani meminta Betawi tidak dianaktirikan dalam revisi Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang DKI Jakarta.
SEORANG pria tengah memainkan laptop duduk bersila di sebuah sofa
Para demonstran menuntut untuk diajak berkonsultasi mengenai proyek-proyek pembangunan besar. Pun, untuk implementasi penuh dari rencana perdamaian bersejarah 2016
Hingga saat ini pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat adat belum bisa diakhiri. Salah satunya, jelas Rerie, karena ada tumpang tindih antarperaturan yang ada.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved