Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bencana Tanah Bergerak di Garut Meluas, Puluhan Rumah Rusak

Kristiadi
26/12/2020 00:50
Bencana Tanah Bergerak di Garut Meluas, Puluhan Rumah Rusak
Ilustrasi tanah bergerak(MI/Benny Bastiandy)

HUJAN deras yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat membuat bencana tanah bergerak meluas. Saat ini, sedikitntya 28 rumah di Kampung Rancaputat, Ciawi, Barujaya dan Cilame, Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, mengalami rusak sedang dan berat. Pergerakan tanah yang meluas hingga menyebabkan ratusan orang terpaksa mengungsi ke lokasi yang aman.

"Hujan yang terjadi telah menyebabkan banyak bencana hingga menimbulkan longsor, banjir dan pergerakan tanah. Bencana yang terjadi di Kabupaten Garut berdampak pada kerusakan 28 rumah, dan ratusan orang terpaksa harus mengungsi ke lokasi yang nyaman di Gedung olahraga," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Tubagus Agus Sofyan, Jumat (25/12/2020).

Tubagus mengatakan, berdasarkan laporan di Kecamatan Cikelet, bencana pergerakan tanah awalnya tercatat 18 rumah mengalami rusak dan sekarang ini jumlahnya bertambah hingga 28 unit berada di empat kampung. Kerusakan tersebut bervariatif, mulai ringan, sedang dan berat tetapi warga yang meninggalkan rumah kondisinya terancam roboh.

"Ratusan orang di empat kampung mengungsi ke gedung olahraga dan memastikan mereka mendapat penanganan dari Pemkab Garut. Akan tetapi, lokasi pergerakan tanah sendiri di luar perkiraan yang turun dari sebuah tebing dengan medan yang ekstrem dan sampai saat ini masih menunggu hasil tim ahli dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG)," ujarnya.

Ia mengatakan, hujan yang terjadi sekarang ini harus diwaspadai bersama terutama petugas BPBD dan relawan masih menyosialisasikan berkaitan dengan kerawanan termasuk warga harus mengantisipasinya jika turun hujan yang lama lebih baik meninggalkan lokasi. Namun, sekarang ini masih menunggu hasil penelitian dan pengamatan dari PVMBG apakah lokasi itu layak ditempati atau tidak.

"Kami mengimbau masyarakat yang berada di titik lokasi rawan bencana, jika terjadi hujan turun dalam waktu 2 jam harus secepatnya meninggalkan rumah karena berbahaya. Akan tetapi, selama ini juga meminta agar seluruh warga agar tidak mendirikan rumah terutama di lokasi rawan longsor maupun pergerakan tanah," paparnya. (R-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya