Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pelabuhan Sanur Ditargetkan Rampung pada 2022

Insi Nantika Jelita
19/12/2020 00:28
Pelabuhan Sanur Ditargetkan Rampung pada 2022
Pekerja mengangkut barang ke kapal cepat di Pantai Sanur, Bali.(Antara/Nyoman Hendra)

WILAYAH Bali akan dipercantik dengan pembangunan fasilitas Pelabuhan Sanur. PT Hutama Karya (Persero) menargetkan pembangunan tersebut selesai pada pertengahan 2022.

Sebelumnya, proses tender proyek infrastruktur milik Kementerian Perhubungan telah dimenangkan perseoran pada November 2020. Kemudian, memulai tahap peletakan batu pertama pada Sabtu (12/12) lalu.

“Saat ini, Bali masih menjadi destinasi utama wisata bagi turis lokal maupun internasional. Pelabuhan Sanur mengakomodir kebutuhan turis di masa mendatang," ujar Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra dalam keterangan resmi, Jumat (18/12).

Baca juga: Bali Terima Dana Hibah Pariwisata Rp1,183 Triliun

Konstruksi fasilitas Pelabuhan Sanur Denpasar, Bali, akan memakan waktu selama 560 hari kalender. Diperkirakan rampung kurang dari dua tahun mendatang.

Lebih lanjut, Novias menjelaskan bahwa pelabuhan itu menjadi salah satu objek vital di Kota Denpasar. Sebab, merupakan tempat penyeberangan bagi kapal kecil ke pulau sekitar Bali. Misalnya, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Nusa Lembongan, serta Pulau Gili Terawangan di NTB. 

"Pelabuhan Sanur juga harus memiliki aksesibilitas yang baik untuk menghubungkan daerah belakang pelabuhan (hinterland) dengan area ke pelabuhan,” ungkap Novias.

Baca juga: Pemerintah Yakin Pelabuhan Patimban Tekan Biaya Logistik

Hutama Karya akan melakukan joint operation (JO) dengan PT Sumber Bangun Sentosa serta PT Virama Karya (Persero). Dalam hal ini, Hutama karya memiliki porsi sebesar 60%.

Paket pekerjaan konstruksi yang digarap Hutama-Bangun-Virama KSO mencakup design and build. Termasuk, pembangunan struktur pelindung pantai dengan jenis Rubble Mound Breakwater, pembangunan dermaga apung, serta pembangunan fasilitas darat pelabuhan, yakni terminal dan pos jaga. 

"Ada beberapa tantangan yang akan kami hadapi dalam pengerjaannya. Seperti, risiko proyek yang cukup tinggi, diperlukannya teknologi tinggi dan peralatan yang didesain khusus," pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik