Danny-Fatma Selangkah Menuju Balai Kota Makassar

Lina Herlina
16/12/2020 13:45
Danny-Fatma Selangkah Menuju Balai Kota Makassar
M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi dipastikan jadi pemenang Pilkada Kota Makassar(MI/LINA HERLINA )

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan, telah menyelesaikan rekapitulasi suara. Hasilnya, M Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi menang.

Pasangan ini mengantongi 218.908 suara atau 41,3%. Urutan kedua ditempati pasangan nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abdul
Rahman Bando, dengan perolehan suara 184.094 atau 34,7%. Sementara dua pasangan lain, yakni Syamsu Rizal-Fadli Ananda dan Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun Armin, berada di posisi 3 dan 4.


Ketua KPU Makassar Faridl Wajdi mengaku bersyukur karena tidak ada
kendala berarti selama tahapan rekapitulasi ini sehingga hasilnya bisa
diumumkan lebih cepat. "Alhamdulillah sejak kemarin sampai hari ini yang penuh dinamika, alhamdulillah selesai," kata Faridl.

Danny-Fatma yang diusung Partai NasDem dan Gerindra unggul di 14
kecamatan dari 15 kecamatan. Satu kecamatan lainnya, yakni Manggala, dikuasai pasangan Appi-Rahman.


Adapun tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Makassar juga
meningkat. Faridl mengatakan partisipasi pemilih dalam pilkada kali ini
lebih besar dari pemilihan legislatif 2019 lalu.

Faridl menjelaskan, jika dibandingakan dengan pileg 2019 lalu, angka
tersebut naik sebanyak 0,7%. Pada Pileg 2019, angka partisipasi
pemilih di Kota Makassar sebanyak 58,9%.

Pada 2020, angka tersebut menjadi 59,6%. "Prediksi kami karena di tengah pandemi covid-19, angka partisipasi masyarakat turun. Tapi ini lebih dari yang kita proyeksikan," jelasnya.

Menurut Faridl, isu pandemi covid-19 tidak berpengaruh pada tingkat
partisipasi pemilih. Justru dia bersyukur partisipasi pemilih tetap
meningkat meskipun ada pandemi. "Alhamdulillah warga kota atas kerja
sama yang luar biasa datang ke TPS menggunakan hak pilih," menurutnya.

Di awal, KPU Makassar memang sempat menargetkan tingkat partisipasi
pemilih sebanyak 77,5 persen. Namun Faridl mengatakan target tersebut
direncanakan sebelum adanya pandemi.

"Itu target partisipasi yang diset sebelum datangnya covid-19. Itu tentu  tidak relevan ketika kita jadikan standar yang sama seperti dalam situasi pandemi," tutup Faridl. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya