Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ruslan mengatakan pihaknya memperbolehkan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi mulai 2021.
"Kami sudah edarkan surat ke semua sekolah terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah mengacu surat keputusan bersama tiga menteri. Intinya semua sekolah di daerah ini diperbolehkan melaksanakan belajar tatap muka," kata Ruslan di Mukomuko, Selasa (15/12).
Ia menyatakan, pemerintah memperbolehkan sekolah melaksanakan belajar tatap muka dengan izin dari orangtua siswa, kemudian orangtua membuat surat pernyataan tentang persetujuan belajar tatap muka.
Surat pernyataan tentang persetujuan belajar tatap muka ini bagi orangtua siswa yang mampu saja. Bagi yang tidak mampu tidak dipaksakan harus belajar tatap muka.
Tidak hanya persetujuan dari orangtua siswa, termasuk juga persetujuan dari guru dan kesiapan mereka untuk melaksanakan belajar tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Tebing Tinggi Dimulai Awal 2021
Belajar tatap muka pada masa pandemi covid-19 tidak full. Sesuai dengan protokol kesehatan, belajar tatap muka tidak boleh lebih dari dua jam. Kemudian jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka tidak boleh lebih dari 10 siswa per kelas guna mencegah penyebaran covid-19.
Sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di daerah ini siap menerapkan belajar tatap muka saat pandemi covid-19. Mayoritas sekolah dasar hingga menengah pertama telah menyiapkan alat pencegahan covid-19 seperti alat pemeriksa suhu tubuh, tempat cuci tangan dan sabun dan masker untuk siswanya.
Semua sekolah di daerah ini menggunakan sebagian dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang khusus untuk penunjang pendidikan untuk membeli berbagai alat pencegahan covid-19 itu.
"Sekolah telah membeli masker untuk siswanya dan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun, dan mereka juga mengatur jarak tempat duduk bagi siswanya guna mencegah penularan covid-19," tutur Ruslan.(Ant/OL-5)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan Hasbiallah Ilyas mendukung pembukaan sekolah tatap muka di zona hijau covid-19.
"Karena memang kita tak ingin sekolah jadi klaster baru sebagaimana di negara-negara lain yang dirasa aman," ungkap Ariza
PEMPROV DKI Jakarta belum bisa memastikan kapan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dibuka kembali.
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan kajian dan membahasnya dengan lintas SKPD.
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
Menurutnya, jenjang-jenjang yang lebih rendah nantinya akan secara bertahap dibuka setelah ada keputusan yang lebih lanjut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved