Pemkab Mukomuko Izinkan Tatap Muka untuk Jenjang SD hingga SMP

Mediaindonesia.com
16/12/2020 05:45
Pemkab Mukomuko Izinkan Tatap Muka untuk Jenjang SD hingga SMP
Ilustrasi : Sejumlah murid mengikuti simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah di SDN Karang Raharja 02, Cikarang(ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko Ruslan mengatakan pihaknya memperbolehkan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) melakukan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi mulai 2021.

"Kami sudah edarkan surat ke semua sekolah terkait kegiatan belajar mengajar di sekolah mengacu surat keputusan bersama tiga menteri. Intinya semua sekolah di daerah ini diperbolehkan melaksanakan belajar tatap muka," kata Ruslan di Mukomuko, Selasa (15/12).

Ia menyatakan, pemerintah memperbolehkan sekolah melaksanakan belajar tatap muka dengan izin dari orangtua siswa, kemudian orangtua membuat surat pernyataan tentang persetujuan belajar tatap muka.

Surat pernyataan tentang persetujuan belajar tatap muka ini bagi orangtua siswa yang mampu saja. Bagi yang tidak mampu tidak dipaksakan harus belajar tatap muka.

Tidak hanya persetujuan dari orangtua siswa, termasuk juga persetujuan dari guru dan kesiapan mereka untuk melaksanakan belajar tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Tebing Tinggi Dimulai Awal 2021

Belajar tatap muka pada masa pandemi covid-19 tidak full. Sesuai dengan protokol kesehatan, belajar tatap muka tidak boleh lebih dari dua jam. Kemudian jumlah siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar tatap muka tidak boleh lebih dari 10 siswa per kelas guna mencegah penyebaran covid-19.

Sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama di daerah ini siap menerapkan belajar tatap muka saat pandemi covid-19. Mayoritas sekolah dasar hingga menengah pertama telah menyiapkan alat pencegahan covid-19 seperti alat pemeriksa suhu tubuh, tempat cuci tangan dan sabun dan masker untuk siswanya.

Semua sekolah di daerah ini menggunakan sebagian dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang khusus untuk penunjang pendidikan untuk membeli berbagai alat pencegahan covid-19 itu.

"Sekolah telah membeli masker untuk siswanya dan menyediakan tempat cuci tangan dan sabun, dan mereka juga mengatur jarak tempat duduk bagi siswanya guna mencegah penularan covid-19," tutur Ruslan.(Ant/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya