Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Banjir di Kudus Meluas

Akhmad Safuan
11/12/2020 05:50
Banjir di Kudus Meluas
Petani mengoperasikan mesin pompa air untuk menyedot air yang menggenangi sawah di Desa Wonosoco, Kudus, Rabu (9/12/2020).(ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

BENCANA banjir yang melanda Kabupaten Kudus, Jawa Tengah meluas. Persawahan yang terendam banjir mencapi 1.643,5 hektare meningkat dari sebelumnya 1.574 hektare. Banjir juga merendam jalan alternatif Kayen-Kudus, tepatnya di Desa Kasiyan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.

"Lahan sawah terendam banjir dengan ketinggian 50-100 centimeter semakin meluas, meskipun kami sudah kerahkan pompa air untuk menyedot air guna menyelematkan tanaman padi petani," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan (TPP) Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus Dewi Masitoh, Kamis (11/12).

Menurutnya sehari sebelumnya jumlah lahan persawahan di Kudus terendam banjir 1.574 hektare kini meningkat menjadi 1.643,5 hektare atau bertambah 69,5 hektare. Pemkab Kudus berupaya melakukan penyelamatan tanaman padi petani.

Selain lakukan penyedotan, saat ini sedang dilakukan pendataan asuransi usaha tani pangan (AUTP) pada petani yang sawahnya rusak akibat banjir. Berdasarkan data dari 45 ribu petani di Kudus, 60% di antaranya ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) berdasarkan program pemerintah dan 40 persen lainnya mandiri.

baca juga: Hujan Datang, Sampang Selalu Tenggelam

Kepala Pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati Martinus Budi Prasetyo secara terpisah mengatakan genangan banjir di jalan Kayen-Kudus karena intensitas hujan tinggi sehingga saluran irigasi tidak mampu menampung volume air yang meningkat.

Meskipun banjir di ruas jalan tersebut belum sampai ke permukiman penduduk, petugas terus melakukan pemantauan dan dikhawatirkan akan semakin membesar bila intensitas hujan terus meningkat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya