Polres Ternate Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada

Hijrah Ibrahim
29/11/2020 12:09
Polres Ternate Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada
Polres Ternate menggelar simulasi pengamanan Pilkada 2020, Sabtu (28/11/2020)(MI/Hijrah Ibrahim)

POLRES Ternate menggelar simulasi pengamanan pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Sabtu (28/11). Simulasi pengamanan yang dipimpin langsung Kapolres Ternate AKBP Aditya Laksimada itu digelar di Aula Gamalama Polres Ternate, Kelurahan Takoma, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara.

Dalam simulasi tersebut, Kapolres Ternate AKBP Aditya Laksimada menekankan kepada seluruh petugas KPPS dan pengamanan untuk mengingatkan ke pemilih untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 3M dan 1T yaitu mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker, menjaga jarak aman 1 sampai 2 meter serta tidak berkerumun dalam pemilihan wali kota dan wakil wakil kota Ternate 2020.


"Untuk petugas pengaman, jangan ragu-ragu dalam bertindak sesuai dengan SOP yang ada. Kegiatan simulasi ini sebagai acuan di hari pencoblosan tanggal 9 Desember 2020, sehingga pilkada di Kota Ternate tetap aman, damai, sejuk, dan sehat," kata Aditya Laksimada. 

Simulasi dimulai dengan pengecekan kelengkapan alat penunjang penerapan protokol kesehatan. Petugas KPPS dan pengamanan harus siap dengan pakaian APD, sarung tangan, alat pengukur suhu tubuh (thermogun).

"Disimulasikan pemilih yang datang ke TPS langsung mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan dan dikeringkan (dilap dengan tisu). Selanjutnya, suhu tubuhnya diukur oleh Petugas KPPS. Kemudian pemilih menyerahkan blangko C6 dan KTP ke petugas KPPS untuk didata sebagai pemilih. Kepada pemilih diberikan sarung tangan dan masker. Apabila tidak membawa masker dan dipersilahkan menunggu di tempat yang disediakan dengan tetap menjaga jarak," kata mantan Kapolres Halmahera Barat itu.

Pemilih kemudian dipanggil oleh petugas KPPS dan diberikan surat suara untuk mencoblos di bilik suara yang telah disediakan. Setelah melakukan pencoblosan kertas surat suara dimasukan ke dalam kotak suara dan pemilih keluar diberi tanda tinta dengan cara disemprot di tangannya. Sementara sarung tangan pemilih dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan.

Apabila ditemukan pemilik yang suhu tubuhnya melebihi 37,5 C maka petugas menyediakan bilik suara khusus dengan tetap melaksanakan pencoblosan serta dalam pengawalan petugas medis. Setelah selesai melakukan pencoblosan, pemilih dibawa langsung ke rumah sakit untuk pencegahan Covid-19. 


Simulasi juga memeragakan apabila dalam penghitungan ada salah satu saksi calon yang tidak puas dan akan memaksa minta menghitung ulang dengan mengancam apabila tidak dipenuhi akan mengerahkan massa. Maka petugas pengamanan segera menghubungi Kabag Ops.

baca juga: Ribuan Petugas Pilkada Babar Jalani Rapid Test

Selanjutnya Kabag Ops menurunkan tim negosiator dan tim Dalmas lengkap dengan dengan baju APD dan sarung tangan. Tim negosiator memberikan imbauan setelah salah satu perwakilan saksi yang tidak puas tadi bernegosiasi untuk mencari solusi yang terbaik. Setelah aspirasi diterima diminta agar massa meninggalkan TPS. 

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Ternate, Kuad Suwarno menjelaskan apabila pemilih tidak membawa kartu model C6 diharuskan membawa KTP asli sesuai dengan PKPU 18 Tahun 2020 atau PKPU 19 tahun 2020. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya