Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tahap Pertama, DIY Direncanakan Dapat 2,2 Juta Vaksin Covid-19

Ardi Teristi Hardi
28/11/2020 09:00
Tahap Pertama, DIY Direncanakan Dapat 2,2 Juta Vaksin Covid-19
Ilustrasi(Antara )

KEPALA Dinas Kesehatan Pembajun Setyaningastutie mengatakan DIY rencananya akan mendapat kuota vaksin Covid-19 tahap pertama sebanyak 2,2 juta vaksin.

"Ini tapi harus dipahami, bahwa ini data yang belum fix, data terus berjalan, artinya bisa semakin banyak atau berkurang," kata Pembajun usai video konferensi persiapan penyediaan vaksinasi Covid-19 bersama Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN, Eric Thohir, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Menteri Kominfo, Johny G. PLate via daring dari Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (27/11).

Baca juga: Lahan Pertanian di Bantul Berpotensi Terendam Banjir

Kuota vaksin Covid-19 tersebut tergantung beberapa kriteria, yaitu jumlah penduduk yang 18-59 tahun, tidak memiliki komorbid, tidak pernah terpapar Covid-19, dan tidak sedang menderita penyakit infeksi. Target realisasi vaksin tersebut belum dapat diprediksi.

Pembajun mengingatkan, penerapan protokol kesehatan tetap tidak boleh diabaikan walaupun nantinya sudah ada vaksin. Ia juga menjelaskan, pihaknya saat ini masih menunggu juknis dari pusat.

"Informasi yang kita dapatkan sementara adalah satu orang itu dua vaksin, diberikan dengan periode tertentu," jelas dia dalam siaran pers dari Humas Pemda DIY.

Ia berharap, dalam waktu dekat ini pihaknya bisa bisa melaksanakan simulasi, misalnya terkait pendistribusian vaksin, pihak yang bertanggung jawab mengamankan vaksin, vaksinator yang harus memberikan vaksin, hingga petunjuk teknis setelah menerima vaksin.

Kepala Dinas Kominfo DIY Rony Primanto Hari menambahkan, sejauh ini, pihaknya menunggu datangnya vaksin. 

"Kita persiapan saja, seperti sosialisasi dan sebagainya karena saat ini, pemahaman soal vaksinasi itu sendiri masih kurang. Jadi edukasi terkait dengan vaksin diperlukan," jelas dia.

Rony mengatakan, Kementerian Kominfo akan menyiapkan basis data yang nantinya digunakan sebagai saran untuk vaksin supaya tidak ada penyalahgunaan vaksin. Dengan demikian, vaksin dapat menyebar merata sesuai dengan peruntukannya," lanjut dia. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya