Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Protokol Kesehatan di Tempat Kerumunan Diperketat

Lilik Darmawan
25/11/2020 07:57
Protokol Kesehatan di Tempat Kerumunan Diperketat
TNI dan Polri mengkampanyekan gerakan memakai masker di pasar tradisional(MI/Dwi Apriani )

PEMKAB Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng) memperketat protokol kesehatan (prokes) di lokasi-lokasi yang rawan penularan. Sebagai contoh pasar, pertokoan, perkantoran dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, pemkab bakal mendekati tokoh agama, karena ada diduga tertular pada saat kegiatan pengajian.

Pejabat sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana mengatakan  bahwa dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 di Purbalingga, maka pihaknya meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan harus diterapkan untuk menekan kasus Covid-19 di Purbalingga. Terutama di tempat-tempat yang ada kerumunan salah satunya pasar. Di lokasi tersebut harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan ketat," kata Sarwa pada Selasa (24/11) sore.

Selain itu, kata Sarwa, ada klaster pengajian di salah satu desa di Purbalingga. Ia mengaku telah melakukan pendekatan dan berkoordinasi tokoh agama. 

"Mereka telah menyampaikan kepada kami, untuk sementara dengan kesadaran sendiri untuk menghentikanm kegiatan pengajian yang berpotensi meluasnya Covid-19," ujarnya.

baca juga: Warga Temanggung Jangan Remehkan Covid-19

Sebelumnya, Pemkab Purbalingga telah menyiapkan gedung eks SMP Negeri 3 Purbalingga sebagai lokasi karantina. Di tempat tersebut, memiliki kapasitas sebanyak 94-100 orang. Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Direktur RSUD Goeteng Tarunadibrata, Sulistya Rini Candra Dewi mengatakan bahwa ada 25 tenaga kesehatan (nakes) di RS setempat yang positif Covid-19. 

"Berdasarkan tracing yang dilakukan, penularan justru berasal dari luar, bukan di RS. Ternyata ada yang tertular dari anggota keluarga yang lain dan menularkan di RS. Dari 25 nakes tersebut, satu ada gejala dan 24 lainnya tanpa gejala," kata Sulistya.

Menurutnya, RS telah menerapkan ketat protokol kesehatan bagi tenaga medis. Tenaga medis dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) berbagai level. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya