Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Pemprov Kalsel Targetkan Pembangunan Perhutanan Sosial 170 Ribu Ha

Denny Susanto
18/11/2020 12:23
Pemprov Kalsel Targetkan Pembangunan Perhutanan Sosial 170 Ribu Ha
el. Kalsel gencar melakukan kegiatan penanaman pohon yang disebut gerakan revolusi hijau dalam rangka pengembangan sektor pariwisata.(MI/Denny Susanto)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan menargetkan pembangunan perhutanan sosial seluas 170 ribu hektar atau 10 persen dari luas kawasan hutan yang mencapai 1,7 juta hektar. Program perhutanan sosial dilatarbelakangi agenda besar dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan menciptakan model pelestarian hutan yang efektif. Sejak 2018 sudah ada 274 kelompok masyarakat yang memperoleh izin perhutanan sosial di Kalsel dengan luas hutan dikelola lebih 60 ribu hektar.

"Tujuan dari porgram ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dengan berpegang pada aspek kelestarian hutan," tutur Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Penyuluhan dan Perhutanan Sosial, Dinas Kehutanan Kalsel, Gde Arya Subhakti, Rabu (18/11).

Dikatakan Gde perhutanan sosial memiliki lima skema yakni hutan desa, hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat, kemitraan kehutanan dan hutan adat. Program ini memiliki paradigma bahwa pembangunan tidak hanya dilakukan mulai dari kota, melainkan pembangunan juga dapat dilaksanakan oleh masyarakat pinggiran atau masyarakat sekitar hutan. Pemerintah memberikan akses legal bagi masyarakat dalam mengelola hutan untuk peningkatan kesejahteraan mereka. 

"Perhutanan sosial sejatinya merupakan program hutan untuk rakyat agar terwujud masyarakat yang mandiri secara ekonomi," ujarnya.

baca juga: Raja Ampat Harus Jadi Kawasan Wisata Unggul

Sejauh ini sudah banyak perhutanan sosial di Kalsel yang dinilai cukup berhasil. Salah satunya perhutanan sosial di Desa Haruyan Dayak, Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Desa ini berhasil mengembangkan beragam potensi hutan berupa madu kelulut, kemiri, pisang, kayu manis dan sengon.

"Beragam potensi hutan telah berhasil dikembangkan masyarakat Desa Haruyan Dayak. Bagi masyarakat desa perhutanan sosial ini sangat membantu kesejahteraan mereka," kata M Yusri, pendamping LPHD Desa Haruyan Dayak.

Program perhutanan sosial lainnya yang cukup berhasil adalah pengembangan kopi Aranio, kopi lokal di Desa Tiwingan Baru dan produk madu serta serai wangi di Desa Alimpung, sebuah pulau kecil di dalam kawasan waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya