Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KERRY, Inong, Edi dan beberapa relawan komunitas Taman Daun, Minggu (15/11) pagi tampak asyik bekerja. Meski sudah ratusan media tanam berjejer rapih di sekitar Pondok Taman Daun, namun para relawan itu terus mencetak media tanam secara konvensional.
Komunitas Taman Daun memiliki taman baca yang kini mulai dilengkapi sejumlah homestay bagi wisatawan itu berlokasi di Bluwa, Kelurahan Lewoleba Barat, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Para relawan komunitas Taman Daun itu sedang menyediakan seribu media tanam untuk transplantasi terumbu karang di teluk Lewoleba, periode ketiga. Sudah 500 substrat di lepas ke dasar laut teluk Lewoleba dalam dua kali kegiatannya.
Campuran bahan semen dan pasir, dimasukan ke dalam mal yang telah disediakan. Di bagian tengah media tanam itu ditanam sebuah pipa plastic setinggi 20 Cm. Setelang mengering, mal tersebut dilepas dan jadilah substrat atau media tanam yang baik bagi pencangkokan terumbu karang. Butuh 3 hari untuk mengerjakan 250 buah substrat.
Mengambil anakan acropora di dasar laut, kemudian diikatkan pada media tanam, sambil menjaga agar anakan yang akan di cangkok itu tetap hidup. Semuanya dilakukan dengan cara tradisional sebab komunitas ini tidak memiliki peralatan menyelam yang mumpuni.
Relawan di komunitas itu sangat mempertimbangkan usia hidup anakan karang jika di bawa ke darat karena hanya bertahan hidup 1 jam saja. Maka proses transplantasi inipun harus dilakukan dengan sangat berhati-hati di dasar laut.
Para relawan ini memilih metode transplantasi atau pencangkokan. Metode tersebut dipelajari pentolannya, John Batafor, pada kakaknya, Edi Bataona, di Labuan Bajo. Pelaku Pariwisata di Labun Bajo itu terus berinisiatif mempertahankan ekosistem terumbu karang.
"Jadi setelah media tanam ini selesai dibuat, kita ambil anakan acropora dari induknya yang ada di laut. Media tanam itupun dibawa ke dasar laut. Kami ke lokasi bibit yang mau diambil dengan menyelam. Setelah mengabil anakan acropora dengan cara digunting, kami ikatkan pada media tanam yang kami bawa kemudian kami lepaskan di dasar laut," ujar John Batafor.
Pemilihan lokasi di dasar lautpun tidak kalah penting. Jarak dari indukan Karang acropora dengan lokasi yang mau ditanam tidak boleh jauh. "Harus dipastikan, daerah yang mau diletakan media tanampun pernah ada kehidupan karang. Jadi media tanam kami letakan di daerah yang banyak Serpihan karang yang patah akibat bom. Dari situ dapat diketahui bahwa karang pernah berkembang biak, dan akan mudah tumbuh di situ," ujar John Batafor.
Pada 26 Oktober 2020, komunitas pemuda ini berhasil menurunkan 250 substrat ke dasar laut untuk pertama kali. Kemudian dilanjutkan, pada 12 November 2020, sebanyak 250 substrat atau media tanam berhasil di letakan ke dasar laut.
Semuanya dilakukan para relawan komunitas taman daun dengan cara konvensional di sekitar pulau siput Awololong. Pulau berpasir itu ditetapkan Pemda Lembata sebagai salah satu Kawasan wisata unggulan.
Menurut John Batafor, setelah media tanam itu diletakan, Proses monitoring wajib dilakukan guna membersihkan kotoran yang tertahan di karang hasil transplantasi. Tak kalah pentingnya, komunitas ini menyuntik makanan bagi acropora agar dapat tumbuh dan berkembang biak.
"Acropora adalah hewan laut, mereka butuh bernapas jadi harus dibersihkan. Pekan lalu kami turun cek, sudah ada tanda kehidupan, ditandai dengan adanya hewan laut seperti bulu mata, bintang laut dan ikan mulai datang berlindung di media tanam itu," ujar John Batafor.
Disebutkan, untuk menghasilkan 500 buah media tanam itu, John Batafor mengeluarkan uang dari kocek pribadi dan urunan sesama anggota komunitas Taman Daun sebanyak 1 juta rupiah.
Kini dirinya sedang mempersiapkan seribu media tanam untuk transplantasi terumbu karang di teluk Lewoleba.
"Kita terbatas dengan uang, sebenarnya mau lebih banyak. Saya harap ada perhatian juga dari pihak lain demi generasi Lembata,"ujar John Batafor.
Teluk Lewoleba Ibarat Gurun Pasir
Pemuda yang memiliki sebuah kapal ikan ini prihatin, tidak ada ikan dengan kualitas ekonomis yang baik seperti Kerapu dan ikan dasar laut lain saat dirinya melaut di daerah teluk Lewoleba dan sekitarnya.
Padahal, pada dekade sebelumnya, ikan berkualitas baik dengan mudah ditemui di teluk Lewoleba. Alhasil, untuk menangkap ikan dengan kualitas ekonomi yang baik, Nelayan Lewoleba mencari di luar teluk Lewoleba.
"Ikan bagus sangat minim. Ini kenapa. Kemudian saya akhirnya yakin, persoalan utama adalah terumbu karang. Pernah saya bawa orang Denmark snorkling di awolong, dia turun tidak lihat karang. Kamipun Pindah ke lokasi lainpun sama. Banyak karang hancur. Kalau mau digambarkan, kondisi dasar laut di teluk Lewoleba sama seperti padang gurun," ujar John Batafor prihatin.
Selain itu, kondisi pulau berpasir Awololong yang berada persis di Utara kota Lewoleba ini semakin hari semakin tergerus. Kondisi itu yang ingin diubah dengan upaya menumbuhkan terumbu karang kembali.
John Batafor berharap bersama komunitas Taman Daun dan berbagai pihak yang berkehendak baik, dirinya dapat merubah wajah gurun pasir di dasar laut di Teluk Lewoleba menjadi taman terumbu karang, tempat ikan berkembang biak dan memberi kehidupan bagi genereasi mendatang. (OL-13)
Baca Juga: Indramayu Siapkan 20 Hektar Lahan Untuk Industri
Terumbu karang berbahan terak yang telah disebarkan telah sukses menjadi rumah bagi pertumbuhan karang alami sedikitnya 1,3 hingga 8,65 cm.
Pupuk Kaltim memperkuat upaya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, melalui program konservasi terumbu karang serta konservasi tanaman mangrove.
Modul paranje, yang berbentuk seperti kurangan ayam, merupakan kolokasi habitat (sharing) atau tempat hidup bersama ikan dan karang.
Peristiwa pemutihan karang global keempat sejak 1998 kini berdampak pada 84% terumbu karang dunia, menjadikannya yang paling parah dalam sejarah.
Upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi Gili Matra ini tidak hanya bergantung pada masyarakat setempat, tetapi juga hasil dari sinergi dengan berbagai pihak, termasuk BRI.
Pembuatan paranje transplantasi terumbu karang ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memulihkan dan melestarikan ekosistem laut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved