Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMERINTAH Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mengejar setiap kasus positif covid-19 dengan swab massal dan pelacakan, terutama pada klaster keluarga dan intansi (perkantoran) yang masih mengkhawatirkan.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (12/11), kasus positif covid-19 di Kota Semarang terus meningkat menyusul munculnya klaster baru seperti klaster pengajian, instansi (perkantoran) dan keluarga.
Data dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Semarang hingga pukul 13.00 WIB, angka positif covid-19 kembali melonjak dibanding sehari sebelumnya 599 orang menjadi 640 orang dan masih dirawat di beberapa rumah sakit rujukan serta rumah dinas Wali Kota Semarang dengan rincian 470 orang warga Semarang dan 170 orang warga luar daerah.
"Sepekan ini angka covid-19 terus meningkat, karena munculnya beberapa klaster baru yakni pengajian, keluarga dan instansi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam.
Abdul Hakam berharap adanya pemberlakuaan swab massal dan pelacakan bisa memutus mata rantai penyebaran dan menuntaskan penanganan pada setiap kasus yang muncul.
Baca juga: Klaster Perkantoran Menambah Kasus Covid-19 di Semarang
Bebebepa klaster masih tetap berjalan, ungkap Abdul Hakam, terutama pada klaster keluarga yang cukup dominan saat ini yakni mencapai 40, setiap keluarga terkena virus korona antara 3-8 orang, sedangkan pada klaster instansi lebih mudah penanganannya karena begitu satu terkena langsung dilakukan swab massal seluruh pegawai dan sterilisasi ruangan.
Pada klaster keluarga cukup sulit dalam pelacakan karena untuk menemukan orang yang kontak erat dengan pasian memerlukan penelitian lebih mendalam sebelum dilakukan swab.
"Kalau klaster pengajian di Manyaran sudah selesai, jumlahnya tetap seperti itu setelah dilakukan pelacakan pada klas 1,2 dan 3," imbuhnya.
Kunci penting untuk mengantisipasi munculnya klaster tersebut, ujar Abdul Hakam, adalah disiplin menjalankan protokol kesrhatan (prokes) dan paling penting adalah kesadaran untuk menjalankan 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker tidak boleh kendor.(OL-5)
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Testing dan tracer dilakukan untuk Mencegah terjadinya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Faktor yang menyebabkan hasil tes covid-19 bisa berbeda dalam sehari, antara lain jumlah virus yang ada dan proses pengambilan sampelnya.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved