Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Positif Covid-19 Melonjak, Pemkot Semarang Lakukan Swab Massal

Akhmad Safuan
12/11/2020 15:20
Positif Covid-19 Melonjak, Pemkot Semarang Lakukan Swab Massal
Ilustrasi Swab test(ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)

PEMERINTAH Kota Semarang, Jawa Tengah, terus mengejar setiap kasus positif covid-19 dengan swab massal dan pelacakan, terutama pada klaster keluarga dan intansi (perkantoran) yang masih mengkhawatirkan.

Pemantauan Media Indonesia, Kamis (12/11), kasus positif covid-19 di Kota Semarang terus meningkat menyusul munculnya klaster baru seperti klaster pengajian, instansi (perkantoran) dan keluarga.

Data dihimpun dari Dinas Kesehatan Kota Semarang hingga pukul 13.00 WIB, angka positif covid-19 kembali melonjak dibanding sehari sebelumnya 599 orang menjadi 640 orang dan masih dirawat di beberapa rumah sakit rujukan serta rumah dinas Wali Kota Semarang dengan rincian 470 orang warga Semarang dan 170 orang warga luar daerah.

"Sepekan ini angka covid-19 terus meningkat, karena munculnya beberapa klaster baru yakni pengajian, keluarga dan instansi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moh Abdul Hakam.

Abdul Hakam berharap adanya pemberlakuaan swab massal dan pelacakan bisa memutus mata rantai penyebaran dan menuntaskan penanganan pada setiap kasus yang muncul.

Baca juga:  Klaster Perkantoran Menambah Kasus Covid-19 di Semarang

Bebebepa klaster masih tetap berjalan, ungkap Abdul Hakam, terutama pada klaster keluarga yang cukup dominan saat ini yakni mencapai 40, setiap keluarga terkena virus korona antara 3-8 orang, sedangkan pada klaster instansi lebih mudah penanganannya karena begitu satu terkena langsung dilakukan swab massal seluruh pegawai dan sterilisasi ruangan.

Pada klaster keluarga cukup sulit dalam pelacakan karena untuk menemukan orang yang kontak erat dengan pasian memerlukan penelitian lebih mendalam sebelum dilakukan swab.

"Kalau klaster pengajian di Manyaran sudah selesai, jumlahnya tetap seperti itu setelah dilakukan pelacakan pada klas 1,2 dan 3," imbuhnya.

Kunci penting untuk mengantisipasi munculnya klaster tersebut, ujar Abdul Hakam, adalah disiplin menjalankan protokol kesrhatan (prokes) dan paling penting adalah kesadaran untuk menjalankan 3M yakni mencuci tangan, menjaga jarak serta memakai masker tidak boleh kendor.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya