Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Wagub Jabar Desak Ponpes Tegakkan Prokes Dengan Ketat

Kristiadi
12/11/2020 12:16
Wagub Jabar Desak Ponpes Tegakkan Prokes Dengan Ketat
Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum(MI/Kriistiadi)

PENGELOLA Pondok pesantren di Jawa Barat harus serius dalam menekan penularan virus covid-19 di lingkungan ponpes. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan meningkatnya penyebaran virus korona yang terjadi di setiap daerah, terutama di ponpes harus bisa ditekan. Untuk itu pengelola ponpes harus serius dalam  menekan penularan.

"Kemarin kita telah mengumpulkan para kiai di beberapa tempat seperti Cianjur, Tasikmalaya, Garut dan Ciamis. Harapannya supaya mereka bisa melakukan pencegahan terutama berada di lingkungan pondok pesantren. Kami minta agar semua Ponpres juga harus menerapkan protokol kesehatan mulai memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan (3M)," kata Uu Ruzhanul Ulum, Kamis (12/11).

Ia menambahkan beberapa klaster yang terjadi di pondok pesantren supaya pengelola lebih serius lagi mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai covid-19. Para pengurus ponpes jangan sungkan melaporkan kasus covid-19 kepada Gugus Tugas Covid-19. Jika mereka tidak ada koordinasi, penyebarannya juga akan semakin meluas. Uu meminta pengelola ponpes harus melakukan kerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 secara terbuka.

"Jangan seperti yang kemarin sempet menjadi ramai karena ada sanksi, lantas dimasalahkan sehingga jadinya seperti itu. Tapi sehebat apa pun program pemerintah,  pesantren harus sesuai standar operasional prosedur (SOP). Pernah kejadian santri dipulangkan dari ponpes, tetapi tidak dilaporkan ke Gugus Tugas, akhirnya terjadi penularan," ungkap Uu.

Menurut Wagub Uu, hilang atau munculnya virus covid-19 di ponpes sangat tergantung pada para pengelola ponpes tersebut. Apakah pengelola ponpes benar-benar menegakkan protokol kesehatan covid-19, dan kegiatan belajar mengajar tatap muka apakah sudah aman dilakukan di ponpes, menurut Uu semua tergantung pengelola ponpes itu sendiri.

baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Babel Melonjak

"Kami berharap agar semua pimpinan pondok pesantren di Jawa Barat, supaya mengikuti anjuran pemerintah dengan cara menerapkan protokol kesehatan percepatan penanganan covid-19. Jika mereka meliburkan kegiatan di pesantren tetap harus menjalani swab test sebelum santri dipulangkan. Bila hasilnya negatif silahkan santri boleh pulang. Kalau positf, santri harus menjalani isolasi terlebih dahulu," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya