Investigasi Pendeta Yeremia, Polda Papua Periksa 24 Saksi

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
03/11/2020 19:27
Investigasi Pendeta Yeremia, Polda Papua Periksa 24 Saksi
.( ANTARA/Sevianto Pakiding)

TIM penyidik Polda Papua melakukan pemeriksaan kepada 24 saksi terkait kasus penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (19/9) silam.

Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono, menuturkan penyidik juga telah melaksanakan koordinasi dengan kedokteran forensik rumah sakit Bhayangkara Makassar jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk membantu pelaksanaan visum maupun autopsi korban.

“Yang perlu diketahui, di TKP sendiri, di Hitadipa, Intan Jaya jaraknya sekitar 12 kilometer dari ibu kotanya di Sugapa,” papar Awi, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/11).

Setelah ada rekomendasi dari tim gabungan pencari fakta (TGPF), lanjut Awi, keluarga sudah mengizinkan untuk dilakukan autopsi. “Saat ini barusan saja kami telepon, belum ada jawaban terkait dengan pesawat yang akan dipakai (penjemputan),” terang Awi.

Awi menjelaskan, di lokasi Intan Jaya, tidak ada penerbangan atau pesawat yang melintasi jalur tersebut. Akibatnya, jasad korban harus melewati terlebih dahulu jalur darat hingga ke distrik Kampong Hitadipa sejauh 12 kilometer.

Sejatinya, Awi mengaku pihaknya menyiapkan alternatif untuk meminimalisasi mendapat serangan KKB dengan menggunakan helikopter. Namun, area wilayah lembah membuat penerbangan di Hitadipa rentan diserang oleh kelompok KKB.

Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut pelaku pembunuhan diduga seorang petinggi TNI Koramil Hitadipa. “Ini juga berangkat dari pengakuan korban sebelum meninggal kepada dua saksi. Minimal dua saksi melihat (oknum) berada di sekitar TKP pada waktu kejadian dengan 3 atau 4 anggota lain,” ucapnya.

“Kita masih terlalu dini untuk menyimpulkan itu. Kenapa? Untuk autopsi saja belum. Jadi nanti pasti diselidiki. Kalau nanti terjadi luka, lukanya di mana, akibat apa? Kalau memang itu akibat tembakan peluru, pelurunya jenis apa, dari senjata apa? Semuanya akan diselidiki,” tambahnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya