Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SATUAN Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa covid-19 bukan penyakit aib. Pasalnya, saat ini masih terbentuk stigma di masyarakat, terutama kalangan kontak erat, enggan dites cepat atau dites usap karena jika hasilnya reaktif atau positif, maka mereka akan dikucilkan dari lingkungan tempat tinggal.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan edukasi pemahaman terhadap pagebluk covid-19 memang harus lebih ditingkatkan lagi. Terutama pemahaman secara komprehensif kepada masyarakat.
"Covid-19 itu masih bisa sembuh. Apalagi bagi yang tanpa gejala, tingkat kesembuhannya di Kabupaten Cianjur mencapai 100% dengan berbagai treatmen yang kami lakukan. Sekarang yang jadi masalah itu pemahaman masyarakat. Mereka yang kontak erat biasanya enggan di-rapid test atau dites swab," jelas Yusman kepada wartawan, Selasa (27/10).
Di Kabupaten Cianjur, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat telah melakukan tes usap kepada sekitar 8.500 orang. Targetnya harus mencapai sebanyak 24 ribu orang atau 1% dari jumlah penduduk Kabupaten Cianjur sebanyak 2,4 juta jiwa. Terbentuknya stigma seperti itu, jelas Yusman, merupakan pandangan yang keliru di kalangan masyarakat. Padahal, tes cepat ataupun tes usap merupakan bagian penting mendeteksi lebih awal penyebaran covid-19.
"Makanya, kita terus lakukan supervisi terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul," ujar Yusman.
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur tak bisa bekerja sendiri. Butuh peran serta aktif Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan membantu menyelesaikan berbagai fenomena permasalahan yang terjadi di lapangan.
"Tidak mungkin semua di-handle oleh kabupaten karena sekupnya luas," ungkapnya.
Edukasi ke masyarakat terus digencarkan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur. Kegiatan edukasinya melibatkan setiap puskesmas di masing-masing kecamatan.
"Yang masih kurang itu (peran) lintas sektornya. Artinya belum seirama dengan kesehatan. Maksudnya belum bergerak secara masif," kata Yusman.
baca juga: Indonesia Butuh Lab Mampu Periksa Sampel Uji Usap
Yusman mengklaim edukasi dan sosialisasi yang dilaksanakan setiap puskesmas terbilang sudah cukup maksimal. Malahan setiap puskesmas berinisiatif membuat berbagai media sosialisasi sebagai informasi kepada masyarakat.
"Terutama protokol kesehatan menyangkut 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) yang disosialisasikan hingga ke tingkat desa. Anggarannya pun menggunakan biaya sendiri dari BLUD setiap puskesmas," pungkas Yusman. (OL-3)
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
Momen Hari Anak Nasional (HAN) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan beredarnya video aksi duel pelajar. Tragisnya, satu orang pelajar meninggal dunia.
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Ia mengungkapkan, berdasarkan data yang dihimpun, dari 3.888 unit tempat tidur yang disiapkan, sejauh ini baru terpakai 184 unit
Kemenhub mengeluarkan surat edaran No 56 Tahun 2022 bahwa penumpang pesawat tidak harus melakukan swab PCR dan antigen bagi mereka yang telah divaksin dosis dua dan booster. r.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved