Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
SUASANA desa-desa di kaki Pegunungan Meratus yang dilalui rombongan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Hulu Sungai mendadak sepi. Tidak tampak aktivitas warga bertani (ladang) atau pun hilir mudik warga masyarakat adat di sepanjang jalan desa. Usut punya usut ternyata warga ketakutan melihat iring-iringan petugas KPH berseragam Polisi Hutan yang menggunakan kendaraan trail dan mobil rimba ini.
Warga sempat ketakutan. Mereka mengira ada razia covid -19 atau karhutla," tutur Kepala Desa Haruyan Dayak, Suhadi Anang, Minggu (26/10).
Anang meminta maklum atas kekhawatiran warga desa, pasalnya banyak warga tidak mengerti soal protokol kesehatan dan takut akan disuntik covid -19. Selain itu saat ini adalah musim berladang atau tanam padi gunung bagi warga kaki Pegunungan Meratus dimana proses pembukaan lahannya dengan cara dibakar.
Dari namanya Desa Haruyan Dayak, merupakan desa terpencil dihuni masyarakat adat Suku Dayak Bukit (Meratus). Desa yang masuk program Komonitas Adat Terpencil (KAT) ini berada di wilayah Kecamatan Hantakan dan dapat berjarak sekitar 20 kilometer dari ibukota Kabupaten Hulu Sungai Tengah atau dapat ditempuh satu jam melalui jalur darat akibat kondisi jalan pegunungan sebagian masih rusak.
Masyarakat Desa Haruyan Dayak maupun desa-desa yang ada disepanjang kaki Pegunungan Meratus di wilayah Kalimantan Selatan kehidupannya mengandal alam sekitar. Selain berladang sumber utama penghasilan masyarakat desa adalah sebagai pencari kayu, berburu juga memanen hasil hutan seperti kemiri, kayu manis dan karet. Meski bermukim di daerah terpencil namun masyarakat pegunungan Meratus ini tidak bisa dibilang miskin, karena hasil hutan yang mereka panen cukup menjanjikan. Rata-rata tiap keluarga memiliki kendaraan roda dua dan beberapa diantaranya mobil untuk mengangkut dan menjual hasil panen.
Mereka juga memiliki hand phone bermerek tak kalah dengan orang kota, meski signal hampir tidak ada dan hanya muncul di beberapa lokasi tertentu. Masuknya jaringan listrik setahun lalu membuat warga bisa melengkapi kebutuhan sekunder mereka seperti kulkas, televisi dan kipas angin.
"Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan upaya menjaga kelestarian kawasan hutan, pemerintah melalui Dinas Kehutanan menggulirkan program perhutanan sosial. Di Desa Haruyan Dayak ini yang dikembangkan adalah tanaman sengon dan madu kelulut," tutur Kepala KPH Hulu Sungai, Rudiono Herlambang.
Madu Kelulut yang banyak diminati
Sejauh ini ada belasan ragam jenis hasil hutan bukan kayu (HHBK) baik yang sudah digeluti masyarakat lokal secara turun temurun maupun baru dikembangkan pemerintah daerah. Irvan, Kepala Seksi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hutan dan PNBP Dinas Kehutanan Kalsel, menyebut produk HHBK antara lain madu alam, kopi lokal, gula merah, beras merah, minyak kemiri. Ada juga olahan jamur, minyak sereh, minyak buah ulin, kayu manis, jamu-jamuan, tikar lampit, kursi rotan serta juga obyek wisata alam.
baca juga: Genjot Produksi, Aceh Barat Usulkan Cetak Sawah 10.000 Ha
Salah satu produk HHBK yang banyak diminati adalah madu kelulut (meliponini). Lebah kelulut adalah lebah tidak bersengat yang menghasilkan madu dengan rasa sedikit asam. Lebih jenis ini juga memakan sari bunga, namun sering bersarang di dalam batang pohon atau kayu berlobang.
"Madu kelulut lebih banyak kasiatnya dan lebih sulit dikumpulkan sehingga harganya lebih mahal hingga dua kali lipat dibanding madu alam umumnya," tutur Irvan.
Jika dulu masyarakat memanen madu kelulut dengan cara menebang pohon sarang madu, kini madu kelulut sudah banyak dibudidayakan melalui teknik sarang buatan (stup). Kini Dinas Kehutanan Kalsel mengembangkan madu kelulut sebagai salah satu HHBK dengan melibatkan kelompok tani hutan (KTH) di sembilan KPH yang tersebar di wilayah Kalsel. (OL-3)
POLDA Kalimantan Selatan (Kalsel) menerbitkan maklumat larangan membakar lahan bagi masyarakat dan korporasi, guna mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
Koperasi tersebut antara lain di Kota Banjarmasin yaitu Kelurahan Telawang, Basirih, dan Kuin Cerucuk dan satu koperasi dari Kabupaten Banjar, Kelurahan Indra Sari.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Dalam arahannya Muhidin berharap pasangan Lisa-Wartono mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru.
SEKOLAH Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan segera beroperasi. Sebanyak 225 calon siswa berhasil lolos seleksi sekolah rakyat untuk jenjang SMP dan SMA
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Dekan Fakultas Kehutanan Instiper Yogyakarta, Rawana menilai, program Perhutanan Sosial bisa berkontribusi positif bagi ekonomi masyarakat, tapi masih punya banyak PR.
Program Perhutanan Sosial di Kabupaten Solok Selatan telah melahirkan 33 unit Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang bergerak di berbagai sektor.
Menhut Raja Antoni menegaskan bahwa Perhutanan Sosial kembali ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menhut Raja Juli Antoni bersama Pimpinan Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto melakukan pelepasan ekspor perdana Kopi dari KUPS.
Diketahui sekitar 8,3 juta Ha hutan dikelola masyarakat. Namun 91% KUPS masih belum produktif secara ekonomi.
JURU Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Refki Saputra mengatakan untuk mengoptimalkan program perhutanan sosial diperlukan kolaborasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved