Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Harga Gabah di Temanggung Naik

Tosiani
18/10/2020 08:57
Harga Gabah di Temanggung Naik
Petani di Kelurahan Madureso, Kecamatan/Kabupaten Temanggung sedang menjemur gabah. Saat ini harga gabah di wilayah itu naik.(MI/Tosiani)

PETANI di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah bisa tersenyum lagi lantaran harga gabah belakangan mengalami kenaikan dibanding saat musim panen sebelumnya. Hal ini dirasa menghibur petani di masa krisis akibat pandemik korona. Yudi,52, salah seorang petani di Kelurahan Madureso, Kecamatan/Kabupaten Temanggung mengatakan, saat musim panen sebelumnya gabahnya hanya laku terjual Rp3.500 per kilogram (kg) untuk kategori Gabah Kering Giling (GKG) jenis IR. Hasil panen sekarang, meski masih dalam penjemuran gabahnya sudah ditawar Rp5.000 per kg GKG.

"Harga ini lebih tinggi dibanding panen sebelumnya, cuma laku Rp3.500 per kg. Yang sekarang sudah dibeli seharga Rp 5.000 per kg," tutur Yudi di Temanggung, Minggu (18/10). 

Yudi menanam padi di lahan seluas sekitar 6000 meter persegi. Pada panen kali ini ia mendapat hasil sekitar satu ton gabah. Tingginya harga gabah diduga lantaran kualitas hasil panen yang cenderung bagus. Selain itu, di daerah Temanggung baru usai panen tembakau, sehingga belum banyak yang menanam padi.

"Karena belum banyak yang tanam padi setelah panen tembakau, hasil panen padi juga masih sedikit. Hal ini membuat harga gabah cenderung tinggi," ujar Yudi.

baca juga: Makam Istri Sultan Iskandar Muda Tidak Terawat

Ahmad,45, petani lainnya mengatakan hal senada. Hasil panen padinya terjual Rp5.000 per kg. Ia memiliki areal lahan sekitar satu hektare. Sebagian ia tanami aneka sayuran seperti terung dan jagung. Sebagian lagi ia tanami padi. Namun karena hasil panen cenderung bagus saat ini, maka kuantitasnya pun lebih banyak. Hasil yang didapatnya hampir mencapai satu ton.

"Harga gabah yang sekarang lebih tinggi dari panen sebelumnya. Mungkin karena belum ada panen padi setelah selesai panen tembakau," pungkasnya. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik