Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Cegah Kekeringan, Solo Peduli Hibahkan Bantuan Sumur Artesis

Widjajadi
10/10/2020 11:09
Cegah Kekeringan, Solo Peduli Hibahkan Bantuan Sumur Artesis
Penyerahan sumur artesis oleh Yayasan Peduli Solo kepada Pemkab Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (10/10/2020)(MI/Widjajadi )

PEMANDANGAN  warga di sejumlah desa di wilayah kecamatan Wonosamodra, kabupaten Boyolali mencari air bersih di kedokan buatan di dasar sungat saat kemarau, mulai Jumat (9/10) tidak akan ada lagi. Seiring dengan tuntasnya bantuan pembangunan sumur artesis oleh Yayasan Solo Peduli.

" Ya, kami warga sejumlah desa sangat berterimakasih, diberi wakaf oleh Yayasan Solo Peduli, sehingga sejak Jumat (9/10) tidak perlu lagi mencari air di kedokan buatan di dasar sungai kering, saat kemarau berlangsung, " ungkap Kepala Dusun Ngasinan, Desa Garangan, kecamatan Wonosamodra, Sabtu ( 10/10).

Sebelum sumur artesis berdebit 1 liter/detik itu ada, maka ribuan jiwa warga sejumlah desa, selalu mengalami krisis air bersih ketika musim kemarau datang. Dan karena faktor kemiskinan, banyak warga memilih mencari air bersih di kedokan dasar sungai kering, atau sumber air lainnyan di hutan, ketimbang membeli air beraih yang mahal. 

"Membeli air bersih mahal, di atas Rp 150 ribu, habis dalam waktu sepekan," tutur seorang warga Dusung Ngasinan.

Karena itu ketika Yayasan Solo Peduli datang ke Desa Garangan untuk membuatkan sumur artesis, warga menyambut suka cita. Terlebih ketika sumur artesis denga debit 1 liter/detik itu terwujud dan diresmikan serta diserahkan atau diwakafkan kepada pihak desa, kegembiraan warga tidak bisa disembunyikan lagi.

Camat Wonosamodra, Joko Suseno mewakili Pemkab Boyolali berterimakasih terhadap Yayasan Solo Peduli, yang bersedia membantu warga desa di wilayahnya dalam mengatasi krisis air bersih di musim kemarau.

"Keberadaan sumur artesis ini warga sejumlah dusun di Desa Garangan menjadi dimudahkan mendapat air bersih sepanjang waktu, dan bukan saat kemarau saja. Beban pemerintah membantu air bersih juga menjadi berkurang," imbuh Suseno.

Sementara itu Ketua Yayasan Solo Peduli Sidik Anshori berharap, wakaf sumur artesis dapat dirawat dan dikelola secara bersama oleh warga dan pihak desa. 

"Kami sangat senang dan bahagia, bapak ibu dan anak anak menjadi mudah memperoleh air bersih, " ungkap Anshori.

baca juga: Pemilik Hajatan Menduga Santan Untuk Nasi Kuning Jadi Sumber Racun

Sumur artesis yang berlokasi di halaman rumah Qomsah, warga Dusun Ngasinan RT 01/RW 05 mulai dibangun Yayasan Solo Peduli bulan lalu, dengan kedalaman sekitar 60 meter, dan menghasilkan debit air bersih sebanyak 1 liter/detik. Program Solo Peduli yang berpusat di Kota Solo, hadir sebagai solusi membantu pemerintah, dalam mengatasi berbagai masalah sosial kebencanaan, kesehatan, pendidikan bagi masyarakat miskin, dan program kemanfaatan lain unuk penuntasan kemiskinan.

"Ya Solo Peduli punya program solutif untuk kemanusiaan seperti klinik gratis, peaantren gratis, sekolah SMK gratis, beasiswa jenjang D3, S1 hingga S2, " kata juru bicara Solo Peduli, Sundyah, Sabtu (10/10) (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya