Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan Infrastruktur Air

Naufal Zuhdi
18/7/2025 02:33
Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan Infrastruktur Air
Foto udara areal Bendungan Wawotobi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.(Antara/Andry Denisah)

UTUSAN Sektretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Isu Air, Retno Marsudi, menyampaikan ketahanan air menjadi salah satu faktor terpenting dalam mewujudkan ketahanan pangan.

"Sebanyak 72% air dunia dipergunakan untuk pertanian. Dan pada saat kita makan nasi, 1 kilogram beras memerlukan 2.500 liter air dalam setahun. Dan untuk 1 kilogram jagung diperlukan 900 liter air. Dengan kata lain, diperlukan air yang sangat banyak untuk memproduksi pangan," kata Retno di acara 'Daulat Pangan, Tangguh di Tengah Geopolitik dan Perang Dagang' yang digelar di Jakarta, Kamis (17/7).

Namun sayangnya, Retno mengungkapkan, dunia saat ini tengah menghadapi krisis air. Sebagai contoh, ia mengatakan satu dari empat orang di dunia menghadapi kekeringan atau kekurangan air.

"Dan pada 2050 nanti, perkiraan para scientist mengatakan bahwa kekeringan diperkirakan akan berdampak terhadap 3/4 penduduk dunia. It's a lot. Dan di tahun 2050 juga, penduduk dunia diperkirakan akan menjadi 10 miliar, kebutuhan pangan akan meningkat 50%, dan kebutuhan fresh water akan meningkat 30%. Dan climate change memperburuk semua tantangan yang dihadapi oleh air saat ini," bebernya.

Selain itu, ia menjelaskan infrastruktur air juga tengah menghadapi berbagai tantangan, salah satunya dari sisi pendanaan. Dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, sementara partisipasi swasta baru sekitar 2%.

"Jadi dengan gambaran ini kita juga tahu bahwa ada tantangan dari sisi financing, supporting financing. Karena begitu dominannya uang pemerintah, padahal uang pemerintah juga terbatas. Oleh karena itu, next yang kita bahas antara lain di dalam konferensi PBB mengenai air adalah bagaimana sebuah kemitraan ini bisa dapat terwujud untuk mendukung ketahanan air," tuturnya. (Fal/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya