Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH dua hari berjuang melawan covid-19, Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh meninggal dunia di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Pangkalpinang, Minggu (4/10), sekitar pukul 03.17 WIB.
Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Babel Mikron Antariksa membenarkan Bupati Bangka Tengah yang sedianya akan bertarung di Pilkada tahun ini meninggal dunia karena covid-19.
"Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Bapak Ibnu Saleh Petahana Bupati Bangka Tengah meninggal dunia di RSBT Pangkalpinang tadi pagi sekitar pukul 03.17 WIB," kata Mikron.
Berdasarkan informasi, Ibnu Saleh menjalani perawatan di RSBT Pangkalpinang karena kelelahan.
"Tanggal 1 Oktober, hasil swab ke-4 almarhum dinyatakan positif covid-19, sebelumnya 27 September dirawat di RSBT karena lelah, lalu Minggu (4/10) meninggal dunia setelah berjuang melawan covid-19 beberapa hari," ujarnya.
Baca juga: Petahana Bangka Tengah Dapat Dukungan 10 Parpol
Mikron memastikan sesuai prokes covid-19, jenazah petahana akan dimakamkan dengan prosedur covid-19.
"Jenazah almarhum akan dimakamkan dengan prokes covid-19," ungkap dia.
Ia menambahkan, anak dan istri almarhum lah yang pertama kali dinyatakn positif covid-19.
Sementara, Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan merasa kehilangan sosok Ibnu Saleh yang pernah mendampinginya memimpin Bangka Tengah dulu.
"Almarhum sebelum Bupati, wakil saya di Bangka Tengah, beliau sosok yang baik dan selalu mengutamakan kepentingan masyarakat, kami merasa kehilangan, mohon doanya, semoga almarhum husnul khotimah," kata Erzaldi.(OL-5).
Program vaksinasi di Bangka Tengah sudah mencapai 78,44 persen dari total 153.277 warga sasaran.
Penyerahan ambulans senilai Rp454.900.000 dan mobil operasional senilai Rp348.400.000 tersebut diselenggarakan secara virtual dan disiarkan langsung melalui BAZNAS TV
Porang merupakan tanaman umbian yang bernilai ekonomi tinggi, karena permintaan pasar tinggi dengan harga yang lumayan mahal
Santri yang dianiaya itu adalah RZ, 12, warga Sungailiat, Kabupaten Bangka, yang baru lima bulan mengeyam pendidikan ilmu agama di pondok pesantren (Ponpes) tersebut.
Para kader Partai NasDem Bangka Belitung memperkuat barisan ke dalam. Mereka juga berupaya menangkap situasi politik nasional sebagai modal ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved