Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan daerah rawan banjir dan longsor. Pasalnya, saat sekarang telah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke penghujan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan menjelang musim penghujan, BPBD mulai melakukan pemetaan daerah yang rawan banjir dan longsor.
"Titik-titik yang rawan longsor berada di Cilacap barat, seperti Karangpucung, Gandrungmangu, Dayeuhluhur, Cimanggu, dan Wanareja. Sedangkan untuk daerah rawan banjir seperti di Kecamatan Sidareja, Kroya, Nusawungu, Cipari dan lainnya. Kami sudah mulai koordinasi untuk melakukan antisipasi," jelas Tri Komara Jumat (25/9).
Dikatakan Tri Komara, salah satu antisipasi adalah dengan melakukan mitigasi berupa kesiapsiagaan menjelang musim penghujan. "Kalau hujan sudah berjam-jam, maka warga harus siap siaga dan melakukan ronda. Di Cilacap ada tiga unit pelaksana teknis daerah (UPTD) BPBD yakni di Kroya, Sidareja dan Majenang yang telah menyiapkan personelnya untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana," ujarnya.
Sebelumnya, Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung, Cilacap mengingatkan cuaca ekstrem pada musim pancaroba yang terjadi pada akhir
September hingga awal Oktober mendatang. Di wilayah Cilacap dan Banyumas, juga ada potensi hujan deras yang disertai dengan petir dan angin kencang serta potensi munculnya puting beliung.
Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan bahwa dalam berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan BMKG, Jateng menjadi salah satu daerah yang berpotensi terjadinya hujan lebat.
"Ada potensi hujan lebat yang terjadi sehingga masyarakat harus waspada. Pada musim pancaroba ada potensi cuaca esktrem. Yakni kemungkinan datangnya hujan deras yang disertai petir serta angin kencang serta adanya potensi angin puting beliung," jelasnya. (R-1)
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
Peristiwa tanah longsor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB, Rabu malam. Kedua korban pada saat kejadian sedang bermain tenda-tendaan bersama dua anak lainnya.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
Dua orang pekerja bangunan tertimbun longsor saat sedang menggali fondasi rumah di kawasan Padasuka, Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat, Jumat (18/7) malam.
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, kembali diterjang bencana hidrometeorologi, Sabtu (9/8) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved