Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tanaman Produktif Kepung Danau Maninjau

YH/AD/N-3)
24/9/2020 04:45
Tanaman Produktif Kepung Danau Maninjau
Nelayan berada di dekat keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau,(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/foc.)

PENYELAMATAN Danau Maninjau dilakukan dengan keroyokan. Kemarin, warga peduli yang diwakili Yayasan Hutan Lestari Indonesia bergerak di sekitar danau yang berada di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, itu.

YHLI menanam 10 ribu batang tanaman produktif berbagai jenis. Ini merupakan program ketiga yayasan, setelah melakukan upaya yang sama pada 2016 dan 2017.

"Dua tahun berhenti, tahun ini, kami harus kembali berbuat untuk Danau Maninjau. Selain menghijaukan lingkungan danau, penanaman pohon produktif ini juga diharapkan dapat mendorong perekonomian warga," ungkap Ketua Yayasan, Ardedi Tanjung.

Tanaman produktif yang dipilih ialah manggis, durian, alpukat, jengkol, dan pala. Penanaman melibatkan masyarakat. Yayasan menyerahkan bibit-bibit itu kepada warga untuk ditanam.

"Kami selalu mengawasi sehingga bibit itu benar-benar ditanam. aUntuk program ini, yayasan mendapat dukungan dari PLN Pembangkit Buktitinggi, Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Agam Kuantan, pemkab, Bank Nagari, dan PDAM," papar Ardedi.

Pada dua tahap penanaman sebelumnya, Yayasan sudah membagikan 40 ribu bibit. "Hari ini hasilnya sudah terlihat. Banyak tanaman yang sudah berbuah," tandasnya.

Di sisi lain, keresahan muncul di kalangan petani di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat. Mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi, padahal saat ini petani sudah bersiap melakukan penanaman kembali.

Kemarin, petani di Kabupaten Garut berunjuk rasa ke kantor DPRD. "Bulan ini, kami memasuki musim tanam kedua pada 2020. Namun, petani yang punya dan tidak punya kartu tani sulit mencari pupuk subsidi," keluh Abdul, petani.

Pengurangan jatah pupuk subsidi tahun ini dituding sebagai penyebabnya. "Pupuk langka akan jadi masalah besar," tambah Ayo Sunarya, petani lain. (YH/AD/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya