Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SATU lagi mayat yang diduga Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ditemukan di Pesisir Pantai Teluk C, Kota Tinggi, Negara Bagian Johor, Malaysia, Senin (21/9) pagi.
"Total sudah ada tujuh mayat PMI ilegal yang ditemukan akibat tenggelam dalam kejadian Minggu," ujar Kepala Polisi Daerah Kota Tinggi, Superintendan Hussin Zamora di Johor Bahru, Senin (21/9).
Dia mengatakan mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 09.25 pagi yang diduga warga Indonesia mencoba masuk ke Malaysia melalui jalur tidak resmi.
"Mayat korban sudah diantar ke Hospital Sultan Ismail (HSI) untuk otopsi dan pemeriksaan covid-19," kata Hussin Zamora.
Dia mengatakan identitas korban belum dikenal pasti dan penyelidikan penyebab kejadian sedang dijalankan. Satgas Perlindungan KJRI Johor Bahru juga telah menemui empat WNI dari sembilan WNI yang diamankan oleh Kepolisian Kota Tinggi yang diduga satu perahu dengan para korban. Empat WNI tersebut telah selesai tes covid-19 dan diserahkan oleh Angkatan Tentara Malaysia (ATM) kepada Kantor Imigrasi Johor Bahru.
"Dari wawancara dengan empat WNI tersebut diperoleh keterangan bahwa mereka diberangkatkan oleh tekong dari daerah Tanjung Uban, Kepri, pada Minggu (20/9) sekitar pukul 01.00 dinihari. Saat memasuki perairan Malaysia sekitar pukul 04.30, mereka diturunkan di wilayah perairan yang masih cukup dalam untuk selanjutnya menuju pantai
sendiri-sendiri," kata Korfung Pensosbud KJRI Johor Bahru, Anang Fauzi Firdaus.
baca juga: DPRD Batang Soroti 12 Sertifikat Aset Perusda Sempat Hilang
Pada Senin (21/9) sekitar pukul 13.00 ditemukan lagi satu jenazah perempuan sekitar 50 meter dari lokasi penemuan jenazah sebelumnya.
"Jenazah juga dibawa ke Rumah Sakit untuk tes covid-19 dan proses identifikasi post mortem. Dengan demikian, total yang ditemukan ada tujuh jenazah rinciannya lima perempuan dan dia laki-laki," kata Anang. (OL-3)
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump tengah mendorong pelaksanaan deportasi massal dengan target ambisius yaitu mendeportasi satu juta imigran tanpa dokumen.
AKSI penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal di berbagai titik di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menyulut kecemasan luas di kalangan warga imigran.
Lebih dari 100 imigran ilegal dan lebih dari selusin anggota militer aktif ditahan setelah serangan terhadap sebuah klub malam bawah tanah di Colorado Springs.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem menyatakan AS memiliki hak hukum untuk menggunakan Kamp Tahanan Teluk Guantanamo untuk menahan migran ilegal.
Presiden Trump menandatangani memorandum yang mengarahkan pemerintah federal menyiapkan pangkalan Angkatan Laut AS di Guantanamo Bay, Kuba, menampung migran ilegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved