Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Hotel di Lembang Sepi karena PSBB Jakarta

Depi Gunawan
20/9/2020 17:06
Hotel di Lembang Sepi karena PSBB Jakarta
Pengelola Hotel Villa Venetys Lembang, Kabupaten Bandung Barat, tutup sementara hingga akhir September karena tidak adanya tamu.(MI/Depi Gunawan)

SEKTOR pariwisata khususnya industri perhotelan dan penginapan di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat, merasakan dampak seiring diterapkannya Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) di Jakarta.

Tingkat hunian hotel di sekitar kawasan wisata ini kini sepi dalam sepekan terakhir. Kondisi ini diperparah dengan adanya imbauan agar warga luar daerah menahan diri untuk berkunjung ke wilayah Bandung dengan diberlakukannya penutupan beberapa ruas jalan di Kota Bandung.

"Jadwalnya, hari ini itu ada tamu yang menginap dari Jakarta, tapi karena di sana sedang PSBB jadinya cancel. Bahkan, tamu yang sudah booking untuk tanggal 27 September juga sudah membatalkan pesanan," kata pengelola Hotel Villa Venetys Lembang, Etep Suherman, Minggu (20/9).

Dia menuturkan, pangsa terbesar tamu yang menginap salah satunya berasal dari wilayah Jakarta dan mancanegara. Pihaknya bisa sedikit bernafas lega karena wilayah Jawa Barat tidak sampai ikut-ikutan memberlakukan PSBB.

"Untungnya PSBB hanya di Jakarta, sehingga kita bisa kembali menerima tamu pada Oktober nanti. Tapi kalau Jabar juga sama PSBB, ya mungkin sampai bulan Oktober-Nopember kita tutup, hotel terpaksa digembok. Mudah-mudahan sih tidak," ujarnya.

Etep menyebutkan, akibat situasi ini pihaknya perlu menyiasati tingginya kerugian akibat tak adanya pemasukan, sementara biaya operasional tetap jalan.

Untuk menghindari kerugian, sementara ini operasional akan ditutup hingga akhir September mendatang serta mengurangi jumlah karyawan yang saat ini tinggal dua orang.

"Bulan Agustus kemarin setelah PSBB Jabar dilonggarkan, kita masih bisa dapat pemasukan sekitar Rp20 juta. Namun tetap nombok karena untuk bayar listrik, gaji karyawan dan pajak, kita tetap harus keluar uang sampai Rp25 juta," bebernya.

Menurutnya, sektor perhotelan tak bisa dipisahkan dengan sektor pariwisata, keduanya berjalan beriringan. Para wisatawan yang datang ke Lembang berpotensi menjadi sumber pendapatan hotel dan penginapan, jika salah satu sektor lumpuh, maka sektor lainnya juga ikut merasakan dampaknya.

"Kalau misalkan objek wisata ditutup, kita juga pasti merasakan dampaknya seperti saat PSBB kemarin. Karena tamu yang datang dari luar kota, biasanya setelah berwisata, mereka nginapnya pasti di hotel atau penginapan," tuturnya.

Bukan hanya tempat penginapan, PSBB di Ibukota yang dimulai sejak 14 September lalu juga berdampak terhadap tingkat kunjungan di sejumlah tempat wisata.

Public Relation Perisai Group, Intania Setiati mengungkapkan, tingkat kunjungan wisatawan di Farm House, Great Asia Afrika, dan Floating Market mengalami penurunan drastis.

"Hari ini sama kemarin sepi banget, paling hanya ratusan orang pengunjung karena pengaruh PSBB di Jakarta. Apalagi sekarang di Lembang sedang turun hujan," kata Intan saat dihubungi.(X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya