Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Beras Bansos Dilarang Dijual

Agus Utantoro
17/9/2020 11:05
Beras Bansos Dilarang Dijual
beras bansos(MI/Dwi Apriani)

LEBIH dari 43 ribu keluarga harapan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menerima bantuan sosial beras (BSB) dari Kementerian Sosial.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menjelaskan bantuan sosial beras ini tahap pertama berlaku untuk tiga bulan, Agustus, September dan Oktober.

"Namun untuk penyerahan September ini, warga menerima untuk Agustus dan September. Sehingga masih tersisa satu kali lagi yakni Oktober," kata Bupati Sleman, Rabu (16/9).

Penerima manfaat menerima beras kualitas medium 15 kilogram yang sudah dikemas dalam satu kantong isi 15 kilogram, sehingga tidak perlu ada penimbangan uolang atau pembagian dengan penerima lainnya. Beras yang dibagikan untuk membantu warga yang mengalami kesulitan akibat dampak covid-19. Beras tersebut sudah diperiksa dan diteliti dan memenuhi syarat konsumsi.

"Sehingga ada jaminan bahwa beras yang diserahkan kepada masyarakat itu adalah beras yang baik dan memenuhi syarat untuk dikonsumsi," ujarnya.

Sri Purnomo mengaku sudah mencicipi nasi yang berasal dari beras yang dibagikan kepada warga. Bagi penerima neras yang apek, koyor dan berkutu segera melaporkan ke masing-masing desa dan tidak boleh dijual.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman Eko Suhargono menambahkan, warga tidak boleh menjual beras bantuan sosial yang diterimanya itu. Ia mengancam akan menyoret penerima bantuan sosial beras yang terbukti menjual beras yang diterimanya.

"Kalau ada laporan yang menyebutkan penerima BSB menjual berasnya, kami akan meneliti. Dan jika terbukti benar, kami akan menyoret dari daftar penerima," kata Eko.

baca juga: BNN Tangkap Penyelundupan Sabu 13 Kg di Bus AKAP

Ia menjelaskan, beras yang dibagikan kepada warga sebagai BSB ini sudah diperiksa kualitasnya, sehigga tidak ada alasan bagi warga untuk tidak 
mengonsumsinya. 

"Kalau kemudian tidak mau mengonsumsi, kami beranggapan bahwa warga tersebut sudah seharusnya tidak masuk daftar karena sudah lebih baik," lanjut Eko.

Harapannya dengan pembagian beras tersebut warga yang terdampak covid-19 bisa bertahan dan bahkan tetap sejahtera. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya