KETERBATASAN anggaran tidak menghalangi para penyuluh pertanian di Kabupaten Keerom, Provinsi Papua untuk tetap bisa belajar berkebun jagung melalui sekolah lapang yang digelar di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Arso, Kabupate Keerom, Papua. Sekolah Lapang ini menggelar 16 kali pertemuan mulai Agustus lalu hingga November mendatang.
Widyaiswara Balai Latihan Pertanian (BLP) Kabupaten Keerom, Elizabeth Israntili mengatakan diklat digelar secara swadaya dari biaya operasional para widyaiswara BLP Provinsi Papua. Didukung dana swadaya BPP Model KostraTani Arso dan uang pribadi peserta.
"Tujuan diklat luntuk membekali para peserta yang akan mendampingi pengembangan 1.000 hektar tanaman jagung di Kabupaten Keerom, untuk mendukung ketahanan pangan nasional," kata Elizabeth Israntili, pada Senin (7/9).
Menurutnya diklat swadaya diikuti oleh PNS lingkup Dinas Pertanian dan Perikanan Pemkab Keerom, yang tidak memiliki latar belakang bidang pertanian. Kendati begitu, mereka menyadari perannya selaku pendamping pengembangan pertanaman jagung hibrida 432 hektar. Kegiatan pembinaan oleh BPP Arso pada dua distrik, Arso dan Arso Barat, yang potensial untuk ditanami jagung. Diklat swadaya di BPP Arso diapresiasi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Keroom, Sunar atas dukungan Koordinator BPP Arso, Agustinus Doyapo menggandeng BLP Provinsi Papua, untuk mendukung program pengembangan 1.000 hektar jagung di Keerom.Sunar mengatakan bahwa 1.000 hektar jagung merupakan kebijakan Bupati Keerom, Muhamad Markum untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
"Pemkab Keerom mengarahkan pengembangan jagung 1.000 hektar dengan mencari investor dari luar Papua untuk pemasaran hasil produksi. Tujuannya, agar petani tidak merugi sekaligus meningkatkan pendapatan petani," kata Sunar.
baca juga: Pupuk Dikurangi, Petani Kelabakan
Menurutnya, Kabupaten Keroom terdiri atas 11 distrik, tujuh distrik potensial untuk pengembangan jagung yakni Skanto, Arso Barat, Arso Timur, Arso, Mannem, Waris dan Senggi. Penyuluh Pertanian Pusat, Siti Nurjanah di Kementerian Pertanian RI selaku pendamping kegiatan penyuluhan Provinsi Papua mengatakan bahwa BPP Arso merupakan salah satu model Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) untuk model Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) didampingi Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura. (OL-3)