Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Supaya Pesta Malam tidak Jadi Bencana

(RF/YH/AD/MR/N-3)
07/9/2020 01:20
Supaya Pesta Malam tidak Jadi Bencana
OPERASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN TEMPAT HIBURAN MALAM(ANTARA FOTO/Didik Suhartono/pras.)

MASA kenormalan baru seharusnya disambut hangat, tapi tetap harus waspada.

Namun, di Pangkalpinang, Bangka Belitung, pemilik usaha dan pengunjung hiburan malam terlena. “Mereka tidak mematuhi protokol kesehatan.

Tidak pakai masker, tidak ada jarak, dan jumlah orang yang masuk lokasi juga tidak dibatasi,” ujar Kepala Bagian Operasi Polres Pangkalpinang Komisaris Jadiman, kemarin. Tanpa ba-bi-bu lagi, tim gabungan TNI, Polri, dan pemerintah kota yang menggelar razia langsung membubarkan lokasi hiburan.

Malam itu juga, mereka menutup pintu tempat hiburan itu. “Razia ini untuk memastikan apakah protokol kesehatan diterapkan di tempat hiburan malam.

Hasilnya kami benarbenar kecewa dan harus menutup mereka,” tambah Jadiman. Jika lokasi-lokasi hiburan itu tetap melanggar protokol kesehatan, Jadiman berjanji akan segera membuat rekomendasi ke pemerintah kota dan Satgas Covid-19 untuk menutup dan mencabut izin mereka.

Langkah tegas juga harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, kemarin. Mereka memutuskan menutup objek wisata karena terjadi peningkatan jumlah kasus baru covid-19. Dalam satu hari saja, misalnya, ada 15 kasus baru. “Gugus Tugas menyatakan menutup objek wisata sampai 14 hari ke depan,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Rizal Efendi.

Objek wisata yang ditutup terdiri atas semua ruang terbuka hijau, kolam renang pasar inpres, Taman Bukit Gadang, dan objek wisata lain. Kondisi serupa juga terjadi di kawasan objek wisata Cipanas, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Tiga hotel harus ditutup selama tiga hari karena empat pegawai mereka terpapar oleh covid-19. “Gugus Tugas harus melakukan pelacakan dan penulusuran kepada seluruh pegawai dan tamu di tiga hotel tersebut,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Leli Yuliani.

Tingginya angka penjangkitan di Aceh membuat Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, terus mengerahkan tenaga medis ke sejumlah daerah. Rektor Unsyiah Samsu Rizal mengaku sudah menerjunkan 400-an dokter spesialis, dokter umum, perawat, mahasiswa kedokteran, dan tim kesehatan lain. “Selain di Banda Aceh, mereka juga disebar ke daerah lain.” (RF/YH/AD/MR/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya