Poskesdes Mubasir, Warga Pedalaman di Sikka Kesulitan Berobat

Gabriel Langga
26/8/2020 10:32
Poskesdes Mubasir, Warga Pedalaman di Sikka Kesulitan Berobat
Poskesdes di Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara Kabupaten Sikka tidak melayani kesehatan warga karena tidak ada fasilitas dan nakes.(MI/Gabriel Langga)

BANGUNAN pos kesehatan desa (poskesdes) yang berada di Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur mubasir. Poskedes itu seharusnya melayani warga di pedalaman untuk berobat. Namun warga pedalaman tidak bisa berobat karena poskedes yang dibangun pada 2018 itu sampai sekarang tidak ada fasilitas kesehatan disediakan. Tenaga medis seperti perawat dan bidan pun tidak ada di poskesdes. 

"Setelah bangunan Poskesdes jadi. Tidak ada fasilitas perlengkapan medis di dalam bangunan itu. Hanya ada bangunan saja tetapi dalamnya masih kosong. Ditambah lagi tidak ada petugas kesehatan yang ditempati disini sehingga warga disini mengalami kesulitan untuk berobat," kata Ketua RW 05 Dusun Glak, Desa Hale, Eugenius Domi Fernandes, Rabu (26/8).

Poskedes tersebit dekat dengan permukiman penduduk namun warga sekitar tidak bisa mendapatkan akses layanan kesehatan. Warga harus berobat ke Puskesmas Mapitara yang lokasinya cukup jauh dari Desa Hale. Apalagi warga berusia lanjut sangat kesulitan bila harus berobat ke puskesmas kecamatan.

"Mungkin kita tinggal di daerah pedalaman.Jadi petugas kesehatan tidak mau ditempatkan di sini. Kita juga heran kehadiran poskesdes sebenarnya membantu warga disini tetapi nyatanya tidak memberikan manfaat sehingga kita di sini kesulitan untuk berobat," terang Domi

"Di sini akses jalan dari dusun ke Puskesmas Mapitara sangat sulit. Dusun kita ini mobil saja tidak bisa masuk. Ketika dibangun poskesdes ini, warga di sini sangat senang sekali. Tapi sampai sekarang bangunan poskesdes ini tidak dimanfaatkan," lanjutnya.

Anggota DPRD Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi kepada mediaindonesia.com mengatakan pembangunan poskesdes tersebut menggunakan anggaran APBD. Setiap kali proses tender, banyaj rekanan tidak berminat karena lokasi menuju Dusun Glak sangat sulit.

"Pembangunan poskesdes ini butuh perjuangan keras. Hampir ditinggalkan. Empat tahun berturut-turut, kita bangun poskesdes. Satu tahun itu sempat tidak dikerjakan karena tidak ada rekanan yang ikut tender. Akses jalan sulit. Dengan berbagai caranya setiap tahun dikerjakan, maka pada tahun 2018, bangunan poskesdes itu jadi," tandas Stefanus Sumandi

baca juga: 75 Penyandang Disabilitas Intelektual Dapat Bantuan Rp2 Juta

Ia minta Pemkab Sikka melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka untuk segera menempatkan tenaga kesehatan di poskesdes tersebut agar keberadaan fasilitas kesehatan yang dibangun dengan dana APBD yang cukup besar itu, tidak menjadi mubazir.

"Saya minta Pemkab Sikka segera menempatkan tenaga kesehatan sehingga warga di Dusun Glak bisa dilayani untuk berobat. Kalau tidak maka bangunan itu menjadi mubasir," pungkas Stefanus Sumandi. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya