Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Ganjar Minta Daerah Jangan Buru-Buru Gelar Sekolah Tatap Muka

Akhmad Safuan
24/8/2020 09:33
Ganjar Minta Daerah Jangan Buru-Buru Gelar Sekolah Tatap Muka
SMPN 10 Kota Tegal menghentikan pembelajaran tatap muka dan kembali pembelajaran secara daring, akibat ada orangtua siswa positif covid-19.( ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminya seluruh sekolah yang tidak siap menjalanan protool kesehatan secara ketat  diinstruksikan tetap bertahan dengan pembelajaran secara daring. Tujuannya untuk menekan penyebaran covid-19 dan mencegah munculnya klaster pendidikan

"Saya minta pemerintah daerah dan sekolah, tidak terburu-buru dan memaksakan diri unyuk belajar secara tatap muka jika tidak siap dengan protokol kesehatan secara ketat," kata Ganjar Pranowo kepada mediaindonesia.com, Senin (24/8). 

Ada sejumlah daerah di Jawa Tengah telah menggelar tatap muka di saat kasus positif covid-19 masih terus bertambah. Seperti di Rembang, Pati dan Tegal telah menggelar sekolah tatap muka selama 1,5 bulan. Namun akhirnya sekolah tatap muka ditutup. Seperti di Pati, seorang guru SD swasta meninggal dunia karena covid-19. Kemudian ada 35 santri terpapar covid di sebuah ponpes di Pati. Penundaan sekolah tatap muka juga diberlakukan di Grobogan, Jepara, Kudus, Demak, Kota Semarang dan Kota Salatiga.

"Kita masih akan perpanjang pemvelajaran jarak jauh melalui daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptagiri.

Sekolah di Kabupaten Semarang juga kembali lakukan pembelajaran jarak jauh meski sudah 1,5 bulan menjalankan sekolah tatap muka. Penyebabnya Kabupaten Semarang kembali masuk zona merah.

"Mulai Senin (24/8) ini hingga Sabtu (5/9) kembali dilaksanakan pembelajaran jarak jauh melalui daring," kata Kepala Sekolah SMP Negeri 5
Ambarawa, Kabupaten Semarang Sugiyati.

baca juga: Guru dan Murid di Dua SMP Kabupaten Sintang Jalani Swab Test

Bupati Semarang Mundjirin mengatakan tidak ingin adanya klaster covid-19 di wilayahnya, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona dengan pengawasan dan protokol kesehatan ketat. Termasuk mengambil tindakan dini jika ditemukan satu wilayah terdapat pasien covid-19. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik