Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ada 25 Kecamatan di Jateng Berkategori Awas Kekeringan

Lilik Darmawan
17/8/2020 15:05
Ada 25 Kecamatan di Jateng Berkategori Awas Kekeringan
Warga berjalan di sekitar pohon jati yang mulai meranggas di Mulo, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta Sumber: https://mediaindonesia.com/(Antara)

SEBANYAK 25 kecamatan yang tersebar di delapan kabupaten di Jawa Tengah (Jateng) masuk dalam kategori awas kekeringan. Sebab, ada sejumlah daerah yang tidak mengalami hujan cukup lama.

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan mengutip prakiraan yang dikeluarkan BMKG Semarang menyebutkan, 25 kecamatan yang masuk kategori awas kekeringan tersebar di Kabupaten Sragen, Kebumen, Klaten, Wonogiri, Purworejo, Jepara, Karanganyar dan Sukoharjo.

"Dari delapan kecamatan itu, ada dua yang paling banyak kecamatan dengan status awas yakni Kebumen dengan lima kecamatan dan Wonogiri dengan delapan kecamatan," kata Rendi, Senin (17/8).

Baca Juga: BMKG Prediksi Kemarau 2020 Mundur

Menurutnya, berdasarkan prakiraan pada Agustus hingga awal September mendatang, intensitas hujan diperkirakan mencapai 10-50 milimeter (mm) atau masuk dalam kategori rendah.

"Sementara untuk wilayah paling lama tidak turun hujan adalah wilayah Masaran, Sragen selama 72 hari, kemudian Mirit, Kebumen, kemudian Bawak, Klaten dan Wuryantoro, Wonogiri selama 71 hari. Sementara di Badegolan, Kebumen dan Pituruh, Purworejo tidak turun hujan selama 70 hari," jelasnya. (OL-13)

Baca Juga: Mitigasi dan Adaptasi Kekeringan Ekstrem



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik