Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus korona di Kabupaten Garut, pemerintah daerah menjalani uji usap atau swab massal di lingkungan pemerintah dilakukan oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN). Pelaksanaan yang dilakukannya tersebut, diikuti oleh Bupati Rudy Gunawan, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, uji usap atau swab massal yang digelar itu sebagai upaya meminimalisir penularan virus Covid-19 di lingkungan pemerintah Garut dan itu merupakan langkah dan perintah dari Mendagri. Namun, uji usap yang dilakukannya selama ini secara masif dalam satu bulan ke depan.
"Untuk memutus mata rantai penyebaran virus korona, pemerintah kabupaten Garut selama ini telah melakukan swab massal agar seluruh PNS ikut serta menjadi peserta. Karena, virus korona selama ini belum ada vaksinnya dan mudah-mudahan di Kabupaten Garut tidak ada penambahan kasus Covid-19 dengan harapan agar masyarakat selalu memakai masker dan cuci tangan secara baik serta menjaga jarak," katanya, Rabu (12/8/2020).
Bac Juga: Mengenal Rapid Test dan Swab Test
Rudy mengungkapkan, pemerintah Garut juga rencananya akan melakukan swab massal itu kepada institusi lain seperti TNI, Polri, pondok pesantren dan tempat keramaian yakni pasar dan tempat wisata. Karena, selama ini sudah menyediakan 10 ribu alat swab dan jika ada kekurangan akan ditambah sesuai perintah Mendagri yaitu satu persen dari total jumlah penduduk.
"Kami selama ini memang sangat memerlukan 27 ribu alat swab dari total penduduk 2,7 juta jiwa, namun saat ini baru dilakukan tes swab sebanyak 2 ribu dan hari ini tapi Pemkab Garut sudah menyediakan tambahan agar semua itu bisa melakukannya demi pegawai dan rakyat agar terbabas dari penyakit korona," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, swab massal dilakukan karena saat ini ada penambahan kasus positif di Garut dan diharapkan penyebaran virus bisa terpantau dan teratasi. Namun, pemerintahan juga tetap melakukan pengawasan terutama kepada masyarakat agar mereka selalu wajib memakai masker disaat keluar rumah maupun di kantor.
"Swab massal yang dilakukannya sekarang ini agar bisa disekat tapi pemerintah juga tetap akan berupaya melakukannya di kantor DPRD dimana seluruh pimpinan dan anggota DPRD termasuk staf setwan harus mengikuti supaya tidak ada klaster baru terutama perkantoran. Kami juga meminta agar masyarakat selama ini tetap harus mengedepankan pola hidup bersih dan sehat," paparnya. (AD/OL-10)
menjalani tesswab
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
Menkes Budi Gunadi Sadikin tes antigen mandiri (self testing) dinilai lebih banyak false negatif atau tidak akurat. Seseorang bisa dapat hasil negatif padahal sedang positif covid-19.
KEMENTERIAN Kesehatan mengimbau agar masyarakat melakukan tes antigen mandiri jika mengalami gejala covid-19 baru yang disebabkan varian Arcturus.
Bioquick dan Panbio memperlihatkan kemampuan untuk mendeteksi protein SARS-CoV-2 yang dicari.
Dalam kegiatan itu, Mayapada Hospital bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan UPTD Puskesmas Kujangsari, bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Testing dan tracer dilakukan untuk Mencegah terjadinya klaster Covid-19 di lingkungan sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Faktor yang menyebabkan hasil tes covid-19 bisa berbeda dalam sehari, antara lain jumlah virus yang ada dan proses pengambilan sampelnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved