Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Puntung Rokok Hanguskan Tujuh Hektar Lahan di Sikka

Gabriel Langga
27/7/2020 16:25
Puntung Rokok Hanguskan Tujuh Hektar Lahan di Sikka
ILustrasi kebakaran lahan(Antara)

TUJUH hektare lahan yang ditumbuhi rerumputan dan semak belukar terbakar, kebajaran diduga akibat puntung rokok yang dibuang sembarang di Dusun Kuwu Wireng Desa Lepo Lima, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (27/7).

Kebakaran tersebut membuat sejumlah warga setempat menjadi panik. Pasalnya api tersebut nyaris membakar rumah pemukiman mereka. Beruntung sekali api bisa dipadamkan warga walau hanya menggunakan peralatan seadanya.

Kepala Dusun Kuwu Wireng Sisilia Suryanti saat ditemui mediaindonesia.com mengatakan, kebakaran ini diperkiraan terjadi sekitar pukul 10.15 wita. Waktu  terjadi kebakaran itu angin juga kencang sehingga merambat ke beberapa lahan.

"Kami semua warga disini panik. Apalagi kebakaran ini dekat di rumah pemukiman warga. Jadi ada beberapa warga ambil air dari rumah langsung menyiram di lahan yang terbakar," ungkap Sisilia

Ia menduga kebakaran akibat dari puntung rokok yang dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab yang hendak mengiris pohon tuak di kebun. Sebab lahan disekitar itu rumputnya sudah mengering sehingga api dengan cepat membesar dan merambat beberapa lahan.

"Kalau buka kebun warga disini tidak biasa membakar lahan. Biasanya orang iris pohon tuak. Mereka mau iris moke, biasanya isap rokok dulu. Puntung rokok buang sembarang sehingga terjadi kebakaran. Apalagi lahan disekitar ini rumputnya sudah kering semua," ujar Sisilia.

Sisilia yang juga kepala dusun memperkirakan lahan yang terbakar itu sekitar tujuh hektar dan api berhasil dipadamkan. Untuk itu, ia meminta warga yang hendak ke kebun atau mengiris pohon tuak agar jangan membuang puntung rokok sembarangan. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya