Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penjualan Hewan Kurban di Tasikmalaya Anjlok 40% Akibat Pandemi

Adi Kristiadi
24/7/2020 10:45
Penjualan Hewan Kurban di Tasikmalaya Anjlok 40% Akibat Pandemi
Penjualan sapi di Pasar Hewan Manonjaya, Tasikmalaya, Jumat (24/7)(MI/ADI KRISTIADI)

Jelang Idul Adha 1441 Hijriah, penjualan hewan kurban di beberapa lapak yang berada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya mengalami penurunan hingga mencapai 40 persen.

Penjualan dilakukan di Pasar Hewan Manonjaya dan Mangkubumi tersebut, setelah pemerintah Daerah memberlakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Baca juga: Hampir Separuh Penderita Covid-19 di Kalsel Sembuh

Penjualan hewan kurban yang berada di setiap lapak berasal dari peternak Cibalong, Cikalong, Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Banjarnegara, Madura, Jember, Jawa Timur dan Jawa Tengah masih memenuhi lokasi. Terlihat banyak penjual yang tidak mengenakan masker.

Plt Kepala UPTD Pasar Hewan Manonjaya, Eka Rostika Ningsih mengatakan, jelang iduladha sekarang banyak pedagang yang berasal dari luar daerah sengaja datang ke Tasikmalaya dengan menggunakan truk untuk menjual hewan. Namun, kedatangan ratusan pedagang yang memakai kendaraan selama ini luput dari penyemprotan hingga sebagian dari mereka tetap tidak mau memakai masker.

"Selama masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) masih tetap saja para penjual tidak memakai masker meskipun protokol kesehatan selama ini sudah diterapkan. Penjualan hewan kurban tahun ini mengalami penurunan mencapai 40-50 persen jelang Idul Adha, jika dibandingkan tahun lalu memang ada peningkatan hingga mencapai 65-70 persen dan tentunya sangat jauh sekali perbandingannya," katanya, Jumat (24/7).

Eka mengatakan, penjualan hewan kurban di masa pandemi Covid-19 ada persaingan antarpedagang lokal dan luar daerah tidak bisa dibendung.

Namun peternak lokal mengeluh karena hewan peliharaannya kalah bersaing dengan hewan berasal dari luar daerah. Padahal, harga jual tiap tahun mengalami kenaikan 20% atau rata-rata sapi yang dijual seharga Rp18-23 juta per ekor.

"Memang peternak sapi yang berasal dari luar daerah selama ini paling banyak sudah masuk ke lapak karena melihat tubuhnya besar, akan tetapi para penjual lokal banyak mengeluhkan dengan persaingan harga tersebut hingga dari mereka berupaya agar sapinya itu bisa terjual. Untuk penjualan sapi lokal selama ini mereka jual seharga Rp14 sampai Rp 17 juta," ujarnya.

Sementara itu, pedagang sapi kurban, Memed, 58, warga Jalan Gubernur Sewaka, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya mengatakan, penjualan sapi saat ini mengalami penurunan dan masih banyak sapi di lapaknya belum terjual.

Padahal, pada tahun sebelumnya, sapi yang dijualnya sudah banyak yang laku terjual namun menurunnya penjualan disebabkan karena perekonomian berhenti akibat covid-19.

"Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, H-7 Idul Adha sapi yang  telah terjual sekitar 100 ekor akan tetapi sekarang ini yang ada 60 ekor belum terpesan semua," ujarnya. Pedagang, ujarnya, akhirnya memberikan potongan agar menarik pembeli yang melakukan pemesanan.

Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Kota Tasikmalaya, Tedi Setiadi mengungkapkan, ketersediaan hewan kurban di wilayahnya telah mencukupi kebutuhan warga yang akan melaksanakan hari raya Iduladha. Hewan kurban yang dijual, terangnya, telah memiliki sertifikat kesehatan hewan.

"Hewan kurban yang masuk dari luar daerah pasti ada surat keterangan sehatnya dan kita sudah turunkan untuk melakukan pemeriksaan. Kondisi hewan Insyaallah aman, sebab penjual juga tidak ingin ambil risiko. Kami tetap mengimbau para pembeli hewan kurban teliti dalam memilih sapi. Pembeli dapat menanyakan asal hewan kurban dan meminta agar pedagang menunjukkan surat keterangan sehat hewan meskipun saat ini masih banyak ditemukannya pelanggaran protokol kesehatan," pungkasnya. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya