Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Terdampak Covid-19, 1.397 Keluarga Dapat BST dari Pemda Maybrat

Martinus Solo
20/7/2020 11:47
Terdampak Covid-19, 1.397 Keluarga Dapat BST dari Pemda Maybrat
Kadis Sosial Kabupaten Maybrat Magdalena Tenau(MI/Martinus Solo)

SEBANYAK 1.397 keluarga penerima manfaat (KPM) terdampak covid-19 menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Dinas Sosial Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Senin,(20/7). 

Acara launching BST tersebut secara resmi dibuka Wakil Bupati Maybrat Paskalis Kocu di gedung sekretariat daerah di Kumurkek, Kabupaten Maybrat.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Maybrat Magdalena Tenau mengatakan, BST tersebut akan disalurkan kepada 1.379 KPM yang tersebar di seluruh distrik di Maybrat, guna memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi covid-19. Pembagian akan dimulai dari Distrik Aifat dengan jumlah KPM 246 hingga seluruh Maybrat.

Dirinya menjelaskan, dari total KPM yang terdata, sejauh ini masih terdapat adanya penerima ganda karena persoalan data yang belum sinkron antara milik konsultan dana desa dan Dinsos. Namun, lanjut Magdalena, hal itu telah dievaluasi bersama BPK-RI perwakilan Papua Barat di Manokwari dengan Kadis Sosial dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa baik Provinsi maupun Kab/Kota se-Papua Barat melalui video conference (vicon).

Baca juga: Dharma Wanita Kabupaten Maybrat Bagikan 346 Sembako di 24 Distrik

Untuk saat ini, Pemkab tetap melakukan pembagian dan akan diubah pada periode selanjutnya.

"Melalui evaluasi itu sudah disampaikan secara resmi, karena BLT sudah didistribusikan lebih dulu. BST ini belakangan, jadi kalaupun ada nama double atau ganda, untuk saat ini tetap dibagikan," kata Magdalena, Senin (20/7).

Sementara itu, Wakil Bupati Maybrat Paskalis Kocu menegaskan kepada masyarakat agar dapat mempergunakan bantuan tersebut sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebab wabah covid-19 sangat mempengaruhi perputaran perekonomian masyarakat dan kebutuhan hidup lainnya sehingga akses transportasi akan semakin diperketat.

"Setelah mendapat bantuan tersebut, harus masuk kebun supaya menyiapkan bahan makanan. Karena kita tidak tahu sampai kapan covid-19 ini akan berakhir," ungkap Paskalis Kocu.

Masyarakat diimbau terus bersatu guna memutus mata rantai covid-19 sehingga tidak memperluas penyebaran.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya