Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Pengungsi Bencana Alam di Lebak Butuh Air Bersih

Antara
16/7/2020 06:17
Pengungsi Bencana Alam di Lebak Butuh Air Bersih
Seorang ibu menggendong anaknya di depan tenda pengungsian di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Selasa (28/1/2020).(ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

PARA pengungsi korban bencana alam Lebak yang hingga kini masih tinggal di hunian sementara Cigobang, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten membutuhkan sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK).

"Kami saat ini menggunakan kondisi air kotor dan tidak layak dikonsumsi," kata Sudin (35) warga pengungsi huntara Cigobang Kecamatan Lebakgedong, Rabu (15/7).
  
Masyarakat yang tinggal di huntara I Cigobang tersebut sebanyak 86 kepala keluarga kini menggunakan air kotor. Penggunaan air kotor berpotensi menimbulkan berbagai penyakit menular, seperti diare dan gatal-gatal. Sudin mendesak pemerintah daerah segera mendistribusikan air bersih kepada warga korban bencana banjir dan bandang yang melanda awal tahun 2020.
  
"Kami sangat membutuhkan pasokan air bersih untuk keperluan MCK dan wudhu untuk melaksanakan ibadah salat," lanjutnya.   
  
Iyan (60) Ketua Dusun Cigobang Kabupaten Lebak mengatakan bahwa para pengungsi sudah berada di Cigobang selama lima bulan dan tinggal di huntara yang tidak layak huni. Selain kondisi air kotor, juga tenda yang dibangun bocor bila ada hujan, dan siang kepanasan. Tenda yang mereka pakai untuk huntara terbuat dari plastik dan beralas 
  
"Kami berharap pemerintah daerah segera membangun sarana air bersih juga membangun tenda-tenda huntara layak huni," terang Iyan. 

baca juga:  Degradasi Lingkungan Sebabkan Banjir Masamba Sumber
  
Pihak Kecamatan Lebakgedong sudah menyampaikan permintaan korban bencana kepada pemerintah daerah agar didistrubusikan air bersih. Termasuk permintaan agar Pemkab Lebak membangun hunian tetap yang aman dari bencana. Namun permintaan itu belum direalisasikan. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya