Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Warga Udak Melomata Sudah 6 Tahun Menikmati Jalan Rusak

Alexander P. Taum
14/7/2020 09:06
Warga Udak Melomata Sudah 6 Tahun Menikmati Jalan Rusak
Ketua Fraksi Partai NasDem Provinsi NTT, Alexander Take Ofong saat reses menemui warga Desa Udak Melomata, Lembata, Minggu (12/7/2020)(MI/Alexander P Taum )

PARTAI NasDem Provinsi Nusa Tenggara Timur mendorong peningkatan ruas jalan di jalur tengah Lembata. Jalan yang menghubungkan kantong produksi pertanian yang membentang dari wilayah administrasi Kecamatan Nubatukan hingga Kecamatan Wulandoni merupakan jalur tercepat. Namun hingga saat ini kondisi ruas jalan tersebut sangat memprihatinkan. Selain jalan rusak, wilayah tersebut juga susah sinyal sehingga warga kesulitan berkomunikasi. 

Ketua Fraksi Partai NasDem Provinsi NTT, Alexander Take Ofong saat masa reses dan mengunjungi Desa Udak Melomata, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Minggu (12/7) menemukan kondisi jalan sepanjang 26 km yang rusak dan jaringan telekomunikasi yang tidak lancar atau susah sinyal. Warga setempat meminta Sekretaris DPP Partai NasDem NTT itu untuk mendesak pemerintah daerah meningkatkan status ruas jalan di jalur tengah.

Sejak otonomi, wilayah tersebut baru menikmati intervensi anggaran dari APBD II Kabupaten Lembata, berupa urukan jalan dari simpang Waikomo, hingga ujung kali Desa Paubokol, Ebak Srikan. Selebihnya, ruas jalan tersebut dibiarkan merana. Pada kondisi kritis, pemerintah desa mengintervensi dengan membangun rabat jalan. Bertolomeus Dua Udak, warga Desa Udak Melomata, Kecamatan Nubatukan mengatakan warga menikmati jalan rusak itu sudah berlangsung selama enam tahun. 

"Pemerintah Kabupaten Lembata hanya memberi proyek urukan dari Waikomo sampai Bakalerek. Kami berterima kasih atas kehadiran bapak Alex Ofong ke daerah yang sulit ini. Saya sarankan semasa masoh menjadi angggota DPRD Provinsi NTT, saya minta tolong perjuanhkan status jalan kami ini ahar bisa ditangani provinsi," kata Bertolomeus.

Hal senada juga diungkapkan warga lainnya Marianus Sole. Ia juga mendesak agar perbaikan jalan di wilayahnya bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Menanggapi hal itu, Alexander Take Ofong menjelaskan bahwa Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sangat berkomitmen untuk menuntaskan seluruh ruas jalan provinsi.

"Saya sangat prihatin dengan jalur sepanjang 26 km ini. Tanahnya subur, komoditi pertanian sangat menjanjikan. Persoalannya komoditi rakyat ini harus didelivery keluar. Mudah-mudahan pada saatnya dapat diperjuangkan menjadi jalan provinsi, seperti yang bapak ibu harapkan," ujar Alexander Take Ofong di depan puluhan warga Desa Udak.

Ia menambahkan saat ini beberapa ruas jalan provinsi di Lembata sudah berubah statusnya menjadi jalan nasional. Karena itu, penanganan ruas jalan di Lembata saaat ini mulai sedikit meringankan APBD II Kabupaten. Ruas jalan provinsi di Lembata yakni dari Desa Balauring hingga Wairiang dengan lebar 5 hingga 6 meter. 

"Ruas jalan provinsi yang sedang dikerjakan adalah segmen Panama sampai ke Wairiang. Sedangkan Jembatan Waima juga dikerjakan Pemerintah Provinsi NTT, ruas jalan dari Bukit Doa ke arah Desa Loang sepanjang 2 km juga dalam pengerjaan. Dilanjutkan dengan ruas jalan menuju Desa Baobolak sepanjang 5 Km," ujar Alex Ofong.

baca juga: Kaltara Ditawari Hak 10 persen Kelola Blok Maratua II

SK tahun 2017 yang menetapkan ruas jalan provinsi Nusa Tenggara Timur, berlaku hingga lima tahun. Sehingga perubahan baru dapat dilaksanakan pada 2022. Sedangkan Pemerintah Kabupaten juga sudah mulai mengusahakan peningkatan status jalan nasional. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya