Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Sebagian Desa di Cianjur belum Bisa Cairkan Dana Desa Tahap Kedua

Benny Bastiandy
05/7/2020 12:05
Sebagian Desa di Cianjur belum Bisa Cairkan Dana Desa Tahap Kedua
Ilustrasi bantuan langsung tunai(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

PENCAIRAN dana desa tahap kedua sebesar 30% di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, belum seluruhnya dicairkan setiap desa. Pasalnya, belum semua desa menetapkan perubahan APBDesa dan Peraturan Kepala Desa menyangkut bantuan langsung tunai (BLT) yang dialokasikan untuk warga miskin terdampak covid-19.

Kepala Bidang Bina Keuangan dan Aset Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Cianjur, Rella Nurrela mengaku terus meminta pihak desa agar menyelesaikan syarat pencairan dana desa tahap kedua. Di antaranya harus menyertakan perubahan APBDesa serta Peraturan Kepala Desa tentang BLT.

"Ada beberapa desa lagi yang belum mencairkan dana desa tahap kedua. Sudah setengahnya yang selesai dan cair," kata Rella kepada mediaindonesia.com, Minggu (5/7).

Pencairan tahap kedua dibagi dua termin. Pada tahap kedua penyaluran pertama sebesar 15%, kata Rella, sedang dalam proses pencairan oleh pihak desa.

"Untuk penyaluran kedua sebesar 15% sedang dimohonkan ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) Sukabumi," jelasnya.

Pagu dana desa tahun anggaran 2020 untuk Kabupaten Cianjur dialokasikan pemerintah pusat sebesar Rp423.935.085.005. Pencairannya dibagi menjadi tiga tahap terdiri dari tahap pertama sebesar 40%, tahap kedua sebesar 40%, dan tahap ketiga sebesar 20%.

"Untuk dana desa pencairan tahap pertama sebesar 40%, itu sudah dicairkan secara keseluruhan. Untuk pencairan tahap kedua, bagi desa yang belum menyerahkan persyaratan, kita percepat. Minggu kedua bulan Juli ini harus sudah selesai 100%," tandas Rella.

Kepala DMPD Kabupaten Cianjur, Ahmad Danial, menambahkan semula pagu dana desa yang diterima Kabupaten Cianjur tahun ini sebesar Rp427.760.763.000. Namun, dengan terjadinya pandemi covid-19, terdapat sedikit pengurangan besaran pagu yang diterima.

"Ada pengurangan, tapi tidak terlalu besar. Rata-rata setiap desa berkurang sekitar Rp10 juta. Kalau 354 desa, berarti pengurangan secara keseluruhan sekitar Rp3,5 miliar. Tidak terlalu besar," terang Danial.

Dirata-ratakan, kata Danial, setiap desa di Kabupaten Cianjur mendapatkan dana desa kisaran Rp800 juta-Rp1,2 miliar. Bersamaan pandemi covid-19, setiap desa harus mengalokasikan BLT dari dana desa dengan besaran bervariatif.

baca juga:Bansos Untuk 50 KK di Babel Belum Cair

Desa yang mendapatkan dana desa di bawah Rp800 juta, alokasi untuk BLT-nya sebesar 25%. Untuk desa yang memperoleh dana desa kisaran Rp800 juta-Rp1,2 miliar, alokasi BLT-nya sebesar 30%. Untuk desa yang memperoleh dana desa di atas Rp1,2 miliar, alokasi BLT-nya sebesar 35%.

"Kalau di Cianjur, alokasi untuk BLT-nya di setiap desa sekitar 30%," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya