Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 153 ibu hamil di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diketahui positif Hepatitis B. Hal ini ditemukan usai Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya melakukan serangkaian pemeriksaan sejak awal Januari hingga Mei terhadap 8.982 orang.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi mengatakan, jumlah ibu hamil yang diperiksa mulai awal Januari sampai Mei sebanyak 8.982 orang. Sementara yang positif Hepatitis B yakni 153 orang atau 1,5% dari jumlah yang diperiksa. Mereka pun langsung ditangani karena cairan tubuhnya terinfeksi.
"Penyakit hepatitis B yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan hingga Dinkes langsung bergerak menangani masalah. Karena, semuanya harus cepat ditangani dengan serius apalagi cairan tubuhnya sudah terinfeksi virus. Jika dibiarkan tanpa adanya penanganan bisa menulari yang lainnya," kata Atang, Kamis (2/7).
Atang menambahkan, penyakit hepatitis B yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan sejak awal bulan Januari hingga Mei. Paling banyak menyerang ibu hamil dan balita dengan jumlah 135 orang.
"Orang yang telah terkena hepatitis B selama ini paling banyak disebabkan konsumsi obat, hubungan seks vaginal, anal tanpa alat pengaman dan dari ibu ke bayi dalam proses mengandung atau menyusui," imbuhnya.
Baca juga:Bahaya Hepatitis B pada Ibu Hamil
Gejala yang dialami mulai dari ruam, nyeri sendi, lemah, kuning, feses berwarna pucat, warna urine seperti teh, gatal, hilang nafsu makan, mual, muntah, nyeri perut, muntah hingga demam ringan," ujarnya.
Menurutnya, penularan penyakit hepatitis B dapat melalui udara seperti batuk dan flu. Penyakit tersebut tergolong mematikan dan bisa dicegah dengan memberikan vaksin HB, imunoglobulin hepatitis B (HBIG) dan vitamin K guna merangsang sistem kekebalan tubuh agar menghasilkan antibodi melawan virus.
"Untuk penyakit hepatitis yang terjadi selama ini, Dinas Kesehatan langsung menanganinya dan mereka juga telah ditempatkan di ruang isolasi khusus supaya tidak menulari pasien lainnya. Penanganan dilakukan oleh tenaga kesehatan, tetapi mereka harus tetap dalam kondisi sehat dan waspada meskipun serangan yang paling banyak terjadi selama ini di Kecamatan Cikalong, Karangnunggal dan Jatiwaras," paparnya.(OL-5)
Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya.
Suplementasi asam folat sebesar 0,8 miligram bagi ibu hamil terbukti secara ilmiah dapat mengurangi secara signifikan risiko berbagai cacat lahir.
Para siswa penerima manfaat sudah menjalani libur sekolah, pemerintah akan coba merancang tergantung dari kesiapan sekolah.
Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari, namun penanganan yang tepat diperlukan agar gejala bisa sembuh dengan cepat sekaligus menghindari komplikasi.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Hepatitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses peradangan pada hati. Penyebabnya berupa infeksi dan noninfeksi.
Saat ini, vaksin Hepatitis B telah diberikan kepada bayi yang baru lahir untuk mencegah risiko penyakit kanker hati.
VAKSINASI Hepatitis B disebut sebagai salah satu cara efektif mencegah kanker hati.
Edukasi masyarakat mengenai bahaya dan dampak infeksi ini terhadap ibu dan anak harus ditingkatkan karena berhubungan dengan kualitas generasi yang akan datang.
Tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas penerima imunisasi hepatitis B secara gratis karena kelompok tersebut sangat rentan terpapar hepatitis B.
Apa sebenarnya penyebab penyakit hepatitis? Berikut penjelasan penyebab, gejala, dan bagaiamana kita mencegahnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved