Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Denyut Pasar Tradisional di Boyolali Kembali Normal

Widjajadi
01/7/2020 21:15
Denyut Pasar Tradisional di Boyolali Kembali Normal
Mendag Agus Suparmanto dialog dengan pedagang Pasar Pengging, dalam upaya membuka kembali pasar tradisional dalam masa new normal.(MI/Widjajadi)

GELIAT ekonomi di pasar tradisional di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Boyolali telah pulih kembali setelah diberlakukan new normal. Namun, tetap disyaratkan memenuhi protokol kesehatan, untuk menjamin transaksi yang aman dan sehat antara pedagang dan pembeli.

Hal tersebut terungkap saat kunjungan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Pasar Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dalam era kenormalan baru, pada Rabu (1/7).

"Awalnya memang ada penurunan penjualan karena COVID-19. Saya lihat optimistis mulai titik balik ada perbaikan (aktivitas ekonomi). Kedepan pasar tradisional sudah aktif berjualan," tegas Mendag Agus.

Dia paparkan, dalam new normal ini kuncinya adalah pelaksanan protokol kesehatan menggunakan masker sehingga semua nyaman. Terlebih pasokan kebutuhan pokok di Pasar Boyolali lancar dan berimbang,seperti gula, bawang merah, bawang putih, cabai merah, dan telur.

"Dari sini saya mengapresiasi Bupati Seno dalam menjalankan protokol kesehatan pasar tradisional di Boyolali sangat baik," imbuh Agus Suparmanto.

Yang jelas lanjut Mendag, protokol kesehatan kuncinya semua dalam melaksanakan kegiatan aktivitas perdagangan dan aktivitas sosial. Kemudian antisipasi apabila ada klaster yang terkana positif, pasar tradisional ditutup dan melakukan sterilisasi.

"Rapid test diperlukan untuk membuka kembali pasar. Itu untuk pastikan semua pedagang tetap sehat," terang dia.

Ia pun perlu menegaskan bahwa sesuai arahan presiden semua keselamatan dan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menjalan aktivitas perdagangan mau pun sosial. Hal itu sebagai kunci utama keberhasilan new normal.

Karena itu, pungkas Agus Suparmanto, pasar tradisional harus dibuka untuk menggerakkan sendi-sendi perekonomian di era new normal. (OL-13)

Baca Juga: Wabah Covid Momentum Bali Terapkan Birokrasi Digital



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya