Kemenkes Bakal Kirim Bantuan Dokter ke RSUD Soetomo

Faishol Taselan
26/6/2020 03:10
Kemenkes Bakal Kirim Bantuan Dokter ke RSUD Soetomo
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto(ANTARA/Puspa Perwitasari)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) akan segera mengirimkan bantuan dokter umum dan tenaga perawat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soetomo Surabaya agar bisa membantu penanganan pasien Covid-19.

"Saya akan mendorong kebutuhan perawat 88 orang, dokter umum 58 orang. Gelombang pertama yang akan kami kirim adalah dokter, kemudian perawat agar kinerja rumah sakit bisa lebih ringan," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Surabaya, Kamis (25/6).

Menurut mantan kepala pusat kesehatan TNI AD bantun tenaga dokter dan perawat itu diperlukan karena RSUD dr Soetomo kewalahan dalam menangani pasien Covid-19 yang meningkat setiap harinya. Dikatakan Terawan jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan meningkat tajam, sehingga jumlah kamar rumah sakit juga mulai terisi penuh.

"Diharapkan, dengan penambahan tenaga dokter dan perawat itu, beban rumah sakit akan berkurang," jelas Terawan.

Sebelumnya, ada 12 dokter yang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dikabarkan terpapar covid-19. Kini, mereka menjalani isolasi mandiri dengan ketat, karena sebagian besar tidak bergejala.

Terawan juga mengingatkan agar RSUD dr Soetomo menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada tenaga medis, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Menurut Terawan tenaga medis sebagai garda terdepan harus mendapatkan perlindungan, agar mereka tidak terpapar virus Covid-19 yang membahayakan kesehatan.

Menkes berharap agar pasien positif Covid-19 yang tidak mengalami gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG) bisa dipisahkan dengan mereka yang mengalami gejala berat. Menurut dia, pasien Covid-19 yang tanpa gejala bisa dirawat di rumah sakit darurat, supaya beban RSUD dr Soetomo bisa berkurang.

Terawan mengaku, pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan daerah, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Komunikasi intensif itu menurutnya menjadi kunci utama agar langkah-langkah yang dilakukan di daerah, sejalan dengan apa yang diupayakan pemerintah pusat.

"Kita bersama-sama bekerja keras dan terus berkomunikasi antara daerah dengan pusat. Sehingga kami tahu apa sih kesulitannnya sehingga tidak salah dalam penerapannya. Itulah yang paling penting supaya sinkronisasi semua hal yang kita rencanakan cocok dengan kebutuhan dan keperluan daerah," ungkapnya. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya