Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

OTG Mendominasi Kasus Covid-19 di Kota Semarang

Akhmad Safuan
25/6/2020 12:30
OTG Mendominasi Kasus Covid-19 di Kota Semarang
Petugas medis melakukan swab test covid-19 terhadap seorang pegawai ASN Pemkot Semarang di Balai Kota Semarang, Jateng, Kamis (11/6/2020)( ANTARA FOTO/Aji Styawan)

HASIL rapid test dan swab test massal yang digelar oleh Dinas Kesehatan dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Semarang terungkap orang tanpa gejala (OTG) mendominasi kasus positif korona di ibu kota Jawa Tengah ini. 

Dari serangkaian pemeriksaan massal digelar di tempat-tempat publik dan tracking kasus, terungkap sebagian besar warga positif covid-19 berstatus orang tanpa gejala mencapai 50% dari total kasus korona yang ada. Setelah ditemukan klaster pasar tradisional, perbankan, balai kota dan pesta pernikahan, juga ditemukan klaster tenaga kesehatan, sehingga pelacakan terhadap warga yang diindikasijan kontak dengan pasien di setiap klaster tersebut terus diintensifkan.

"Kita terus lakukan tracking terhadap pasien di setiap klaster untuk mencegah penyebaran berikutnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam, Kamis (25/6).

Sesuai temuan data yang masuk, dari jumlah kasus positif covid-19 yang ada di Kota Semarang ini ada 50% merupakan OTG yang ditemukan berdasarkan hasil rapid test dan swab massal di berbagai kawasan publik seperti pasar tradisional, pasar modern (swalayan), perkantoran dan tempat umum lainnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi secara terpisah mengatakan rapid test dan swab secara massal tetap akan diteruskan untuk memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 dan sekaligus deteksi dini terhadap warga yang terpapar korona.  

"Dengan deteksi dini maka penanganan akan lebih cepat," terang Wali Kota Semarang.

baca juga: 500 OTG Jalani Tes Swab Ulang di GOR Sidoarjo

Selain peneriksaan massal itu, pelacakan terhadap warga yang kakukan kontak dengan pasien juga terus dikakukan. Apalagi muncul klaster baru yakni tenaga kesehatan dengan jumlah 63 tenaga medis terpapar covid-19.

"Setiap hari sedikitnya tiga lokasi tes massal dan disediakam 100-200 alat tes setiap lokasi, namun jika dibutuhkan bisa ditambah lagi," ujarnya. 

Hingga Kamis (25/6) dari total 610 pasien covid-19, kini turun menjadi 591 orang yang dirawat. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya