Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya akan memfasilitasi persoalan ganti rugi tanah milik warga untuk normalisasi Sungai Citanduy dan Cikidang, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik. Kedua sungai itu selalu menjadi penyebab banjir yang terjadi setiap hujan turun.
Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto mengatakan, banjir di Desa Tanjungsari sudah menjadi langganan dan selalu terjadi ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Namun, banjir itu tidak mengancam jiwa, warga sudah terbiasa dengan banjir tapi harus tetap ditangani secara cepat agar tidak kembali lagi terjadi.
"Penanganan banjir langgaran yang terjadi di Desa Tanjungsari harus dilakukannya dengan membuat sodetan di aliran sungai, tapi semua itu merupakan kewenangannya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy tapi semua tidak bisa melakukannya lantaran warga yang merasa memiliki tanah meminta ganti rugi," katanya, Sabtu (20/6/2020).
Baca Juga: Longsor Putus Akses Jalan di Tasikmalaya
Ade mengatakan, pemerintah akan mencoba dengan memfasilitasi agar jangan sampai warga tetap mengalami kerugian tapi mereka juga jangan mencari keuntungan meski ganti rugi akan diupayakan supaya semuanya lancar dan tidak ada kendala. Banjir tersebut selama ini merupakan dampak dari luapan Sungai Citanduy dan Sungai Cikidang dan kejadian itu sudah keenam kali sejak awal 2020.
"Bencana di Tasikmalaya memang selama ini tidak hanya banjir, tapi sejak kemarin tercatat banyaknya musibah mulai longsor yang telah menelan korban jiwa, jembatan roboh hingga lahan pertanian mengalami kerusaka. Namun, untuk jembatan putus berada di Kecamatan Cikatomas sampai sekarang telah diupayakan agar masyarakat setempat kembali normal," ujarnya.
Baca Juga: Selain Banjir, Kawasan Tasikmalaya Dilanda Longsor
Sementara itu, Pelaksana Teknis Operasi dan Pemeliharaan lll (OP3), BBWS Citanduy, Ijang Nurul Fuad mengatakan, pihaknya sudah sejak tahun lalu melakukan normalisasi sungai yang menyebabkan banjir menahun di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya. Anggaran untuk melakukan normalisasi sudah disiapkan tapi masyarakat menolak normalisasi tersebut."Mereka mau ada ganti rugi tanahnya, namun BBWS Citanduy selama ini tak bisa melakukan normalisasi. Karena, adanya permintaan ganti rugi jelas selama ini tidak memiliki anggaran tetapi kami akan berupaya melakukan langkah dan duduk bersama dengan Pemkab supaya mereka tak melakukan penolakan jika semua itu dilakukan banjir tidak akan merendam lagi warga setempat," paparnya. (AD/OL-10)
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Rusaknya ekosistem hulu DAS Citarum secara signifikan meningkatkan bencana banjir di daerah-daerah di sekitar wilayah Bandung, terutama di Bandung Selatan.
Hingga Rabu, (21/5) para korban banjir Grobogan telah lima hari menginap di pengungsian. Mereka mengungsi di Gedung Olahraga (GOR) GOR Tanggirejo.
Menko PMK Pratikno menyampaikan pemerintah serius dalam melakukan penanganan banjir Jabodetabek secara terpadu lintas Kementerian dan Lembaga.
Sebagai respons terhadap bencana tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupaya memastikan layanan kesehatan tetap berjalan bagi para korban bencana banjir.
Cuaca ekstrim yang menyebabkan hujan deras hingga banjir tersebut mengakibatkan 768 gardu distribusi terdampak, sehingga terpaksa dipadamkan sementara demi keselamatan warga.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Hujan deras yang terjadi ini tidak menyurutkan para peserta bubar dan mereka tetap bertahan.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved