Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HINGGA saat ini masih ada kepala daerah di Jawa Tengah yang enggan melakukan rapid test dan swab test massal karena khawatir ditemukan banyak kasus positif covid-19. Seperti diungkapkan oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat menghubungi dua kepala daerah menyebutkan ada kegalauan di kalangan kepala daerah untuk melaksanakan rapid test. Khawatir jumlah warga positif akan bertambah.
"Saya hubungi dua kepala daerah, mereka mengaku galau untuk lakukan rapid test dan swab massal karena khawatir angka covid-19 membengkak," kata Hendrar Prihadi tanpa mau menyebutkan dua kepala daerah yang dimaksud, Kamis (18/6).
Menurut Hendrar, kedua daerah itu sebetulnya sudah tidak masuk status merah. Namun Pemprov Jawa Tengah masih melabelkan status merah.
"Ya berterimakasih kepada Pak Gubernur atas peringatan tersebut," jelasnya.
Lima daerah di Jawa Tengah yang masih masuk dalam zona merah adalah Kota Semarang, Demak, Magelang, Kendal dan Temanggung. Status zona merah ini ternyata membuat galau kepala daerah.
Adapun Kota Semarang yang masih banyak kasus covid-19 yang terdeteksi, menurut Hendrar tidaklah terlalu mengkhawatirkan. Alasannya karena diimbangi dengan penanganan yang cepat sehingga korona segera dapat diatasi dalam waktu singkat.
"Kita tetap akan terus lakukan test rapid dan swab secara massal untuk mempercepat penanganan," imbuhnya.
Ia mengatakan saat ini tempat karantina di Aula Rumah Dinas Wali Kota Semarang yang tersedia 95 kamar sudah penuh. Sebagian warga yang terpapar covid-19 digeser ke Gedung Diklat untuk menjalani karantina dan perawatan lanjutan sebelum dinyatakan sembuh.
Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Demak Singgih Setyono mengaku khawatir dengan perkembangan korona di daerahnya. Masih banyak
warga bandel dan tidak mematuhi protokol kesehatan dengan berkerumun dalam jumlah besar serta tidak bermasker di tempat umum.
"Masih menjadi zona merah dan masih ditemukan banyak warga berkerumun tidak memakai masker. Edukasi kesehatan terus kita lakukan termasuk menutup pasar untuk menekan penyebaran," kata Singgih.
Dia menambahkan rapid test massal dilakukan di Pasar Sayung ditemukan 7 warga reaktif covid-19 dan satu di antara positif covid-19. Sejak kasus itu, Pasar Sayung hanya dibuka satu pintu dan pengunjung serta pembeli wajib memakai masker. (OL-3)
Terpilihnya Kaesang dan keterlibatan penuh Jokowi menjadi sinyal bahwa wilayah Jawa Tengah akan dijadikan pondasi baru bagi PSI
Air laut pasang (rob) diperkirakan akan mencapai puncaknya dengan ketinggian 1 meter terjadi pukul 13.00-16.00, sehingga berdampak banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah.
Pengelolaan limbah yang benar merupakan kewajiban dalam menjaga lingkungan dari potensi kerusakan, pun menjadi bagian dalam memastikan jaminan makanan halal
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Gelombang tinggi berkisar 2,5-4 meter juga masih berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan ketinggian gelombang 1,25-2,5 terjadi di perairan utara terutama Karimunjawa.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa persiapan peluncuran program Kopdes/ Kel Merah Putih ini telah mendekati finalisasi.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved