Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Saling Topang antar Wilayah Era Pariwisata New Normal di NTT

Alexander P. Taum
15/6/2020 16:40
Saling Topang antar Wilayah Era Pariwisata New Normal di NTT
Bupati Lembata Sanur dan rombongan kunker ke lokasi wisata Flotim menandai dimulainya pariwisata di era new normal, Senin (15/6)(MI/Alexander P Taum)

KUNJUNGAN pejabat teras Pemerintah Kabupaten Lembata, Ke Dusun III, Meko, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (14/6), menandai dimulainya era new normal di wilayah tersebut.

Meko dengan keindahan pasir putih, serta tiga gugusan pulau kecil termasuk Pulau Kelelawar, menjadi salah satu destinasi wisata yang akan di jual Pemkab Lembata.

Kehadiran pejabat Pemkab Lembata disambut Camat Witihama, Laurensius Lebu Raya, Kepala Desa Pledo, Samsudin Samin Deran, tuan tanah dari Suku Lamabelawa dan satu tokoh masyarakat Desa Pledo, di rumah singgah Dusun III, Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur.

"Masyarakat ekonomi NTT yang dicanangkan Gubernur NTT, yang sudah kita deklarasi di Labuan Bajo, nah ini kita mulai mengisi. Bukan asal ngomong tapi Lembata sudah mulai dengan membangun linkage tourism. Kita punya kapal Phinis ini menurut rencana akan menjadi kapal pesiar bagi wisatawan, menghubungkan daerah-daerah di NTT. Salah satunya adalah Meko," ujar Bupati Lembata Sunur.

Menurut Bupati Sunur, Labuan Bajo menjadi pintu masuk dan titik pertumbuhan pariwisata di NTT. "Kalau kita jauh dari Labuan Bajo kan orang tidak lihat kita. Karena dia tidak lihat, bagaimna diam mau menarik kita. Jadi ada Full Factor dan pull Factor. Daya Tarik dan daya tekan. Dia menarik kita kan ikutannya bisa Meko, kalau ini kita tekan, dia kan menarik lagi dari desa sekitar Witihama," ujar Bupati Sunur.

Menurut Bupati Sunur, Solor Watan Lema, itu sejarah. Hubungan emosional itu harus dijaga, karena kita ini satu. Linkage pariwisata ini salah satu cara membangun emosional Solor Watan Lema itu. Ini juga yang sedang digagas untuk dibangun.

"Kalau budaya Solor Watan Lema itu sudah masuk, sekat ekonomi tidak akan ada lagi. Kita boleh berdagang di pantar, Alor, sama juga orang Alor berdagang di tempat kita, karena ekonomi itu tidak mengenal batas wilayah. Ekonomi diterima kalau melalui kesamaan budaya. Orang Alor bisa jualan ke Lembata, orang Flores Timur juga bisa jualan ke Lembata, nah itu yang kita mau buka lagi trayek pelayaran, Lewoleba-Waiwuring-Solor (Menanga)," ujar Bupati Sunur di Meko, Minggu (14/6/2020).

Linkage pariwisata dalam bingkai kesatuan Solor Watan Lema itu sejalan dengan deklarasi masyarakat Ekonomi NTT yang di deklarasi di Labuan Bajo.

"Supaya mangga, srikaya dan komoditi lain dari Solor maupun Adonara, bisa dibantu dijual di Lembata. Nah ini yang kita mau jual lagi. Demikian juga sebaliknya. Kita mulai uji trayek," ujar Bupati Sunur. (OL-13).

Baca Juga: Sisa Anggaran Penanganan Covid-19 Sidoarjo Tinggal Rp200 Miliar



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya