Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Di Saat Harga Karet Anjlok, Petani Andalkan Cabai

Yose Hendra
15/6/2020 08:48
Di Saat Harga Karet Anjlok, Petani Andalkan Cabai
Petani memeriksa tanaman cabai merah menjelang panen.( ANTARA FOTO/Saiful Bahr)

UNTUK meningkatkan produktivitas lahan dan menambah pendapatan petani khususnya untuk tanaman cabai bisa menggunakan sistem tanaman sela di perkebunan karet. Hal itu sudah diujicobakan di kebun percobaan Balai Penelitian Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan pada musim hujan 2013 dan kini akan diujicobakan di Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat. Pada saat uji coba di Sumsel, produksi cabai rawit segar mencapai 6.750 kg per hektar. 

Hasil riset itu menjadi rujukan Balai Penelitian Pertanian Panti yang selama ini membimbing dan mendampingi petani karet di Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatra Barat. 

Lokasi pionir untuk menanam cabai merah di Air Sirah, Jorong Petok Selatan, Nagari Panti Selatan seluas lima hektar dari total 1.752 hektar perkebunan karet di wilayah itu. Air Sirah cocok untuk mengembangkan tumpang sari cabai sesuai hasil analisa uji tanah. Dan uji coba penanaman cabai di sela perkebunan karet telah dilakukan pada Februari lalu. 

"Akibat wabah korona, harga karet anjlok hingga Rp4.000 per kg, padahal pada kondisi normal mencapai Rp6.500 per kg. Akibatnya pendapatan rata-rata petani hanya Rp1,2 juta per bulan dari kebun seluas setengah hektar," kata Koordinator BPP Panti, Ade Candra di Pasaman, Minggu (14/6).

Uji coba penanaman cabai di sela perkebunan karet telah dilakukan pada Februari lalu. Ade Candra menambahkan hasil panen tumpang sari cabai di kebun karet sejak Februari lalu menggembirakan petani. Kisaran harga sekitar Rp40 ribu per kg. Kalaupun harga sedang turun sekitar Rp15 ribu per kg tetap menguntungkan petani.

baca juga: Mentan Semangati Petani Cilacap

"Harga itu sudah memenuhi Rp40 ribuan ketika permintaan meningkat, kalau pun anjlok ke Rp15 ribuan per kg tetap dirasa menguntungkan bagi petani, memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta musim tanam berikutnya. Luas tumpang sari cabai Air Sirah mencapai lima hektar, yang ditargetkan akan bertambah di masa-masa mendatang, setelah melihat antusiasme petani karet mengembangkan budi daya cabai," pungkasnya.  (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya