Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
RIBUAN pedagang di kawasan objek wisata Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat, merasakan betul dampak wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Aktivitas pariwisata yang lumpuh total mengakibatkan mereka kehilangan pendapatan.
Selama hampir tiga bulan kehilangan mata pencarian, banyak pedagang yang terpaksa menjual harta bendanya untuk bertahan hidup di tengah pandemi Covid-19, mulai dari menjual barang elektronik, perhiasan hingga kendaraan bermotor.
Seperti yang dialami Ai Nuraini, 28, yang semenjak kunjungan wisata ditutup bulan Maret lalu harus berjuang keras bertahan hidup, sebab ia dan suaminya tak lagi memiliki penghasilan tetap dari berdagang aksesoris di Tangkuban
Parahu.
"Akhirnya atas seizin suami, saya memutuskan menjual sepeda motor. Setelah menjual motor, saya terpaksa meminjam uang karena simpanan semakin menipis," kata Ai ditemui saat membereskan barang-barang dagangan di kiosnya, Minggu (14/6).
Sejak berjualan di Tangkuban Parahu tahun 2008 hingga sekarang, Ai menyebutkan, dampak pandemi Covid-19 dirasakan paling parah, bahkan lebih parah dibanding saat erupsi 2019 lalu.
"Sangat parah, saat erupsi kami masih bisa pindah-pindah jualan. Tapi saat pandemi sekarang, saya gak bisa kemana-mana, diam di rumah karena tempat wisata ditutup semua," ujarnya.
Menurut dia, momen libur Lebaran yang biasanya jadi kesempatan untuk meraup untung namun kali ini dirinya harus mengelus dada sebab kunjungan ke objek wisata harus ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Tidak pernah terbayangkan seperti ini. Karena biasanya setiap lebaran selalu ramai oleh masyarakat yang mengadakan liburan. Tapi sekarang kami pasrah, mudah-mudahan korona segera berakhir dan ini usaha bisa lancar,"
ucapnya.
Setelah pemerintah menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal di objek wisata, dia berharap kehidupan bisa kembali berjalan seperti biasa. "Pokoknya sekarang harus bangkit, usaha harus terus berjalan,"
tuturnya.
Berdasarkan pantauan, suasana di area Tangkuban Parahu sepi dan banyak kios yang masih ditutup pemiliknya, hanya sekitar puluhan pedagang saja yang terlihat sudah membuka kiosnya untuk membereskan barang dagangannya.
Pengunjung yang biasa memenuhi area wisata pun belum banyak terlihat.
Direktur PT. Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola TWA Gunung Tangkuban Parahu, Putra Kaban menyebutkan, terdapat lebih dari 2.000 orang yang menggantungkan hidupnya dari berdagang di kawasan wisata.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar TWA Gunung Tangkuban Parahu rata-rata berprofesi sebagai pedagang, mulai dari makanan hingga berbagai cinderamata," ungkapnya.
Dirinya mensyukuri dan memberikan apresiasi kepada Pemkab Bandung Barat dan Pemkab Subang yang sudah memberikan izin membuka kunjungan wisata. Pihaknya berjanji akan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.
"Kita siap, bukan hanya kepada pengunjung, tetapi para pegawai juga diperiksa kondisi kesehatannya terlebih dahulu sebelum bekerja. Bagi pedagang pun kita berlakukan aturan ketat, kalau dari hasil cek suhu lebih dari 37 derajat, maka dipulangkan," terangnya.
Meskipun di awal pembukaan objek wisata pengunjungnya masih sedikit, Kaban optimis kedepannya akan kembali normal. Namun demikian, dia memperkirakan, industri pariwisata tidak akan bisa langsung pulih seperti yang diharapkan.
"Diperkirakan situasi akan kembali normal pada bulan November-Desember 2020, kita berdoa saja mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir," tandasnya. (OL-13)
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Penambahan rombel juga hanya diterapkan di sekolah tertentu yang siswa-siswinya masuk kategori miskin.
Para pedagang yang berjualan di depan akses utama pasar menduga uang sewa lapak yang diberikan itu hanya masuk ke kantong ormas
Sejumlah pedagang di Pasar Induk Kramat Jati mengeluhkan begitu banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pintu masuk sehingga membuat kawasan Los C dan H sepi.
MENJELANG libur lebaran Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengunjungi pedagang kuliner di kawasan Malioboro, Selasa (25/3). Ia pun memasang plang daftar harga menu makanan.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta menertibkan pedagang kaki lima (PKL) pada alur pintu masuk mobil di Stasiun Pasar Senen.
Di sisi lain, kata dia, banyak kesempatan Presiden Prabowo selalu menampilkan rasa hormat untuk para pedagang kaki lima yang mencari rezeki di jalan halal demi menafkahi anak dan istri.
Miftah pun menyampaikan permintaan maaf atas tindakannya. Ia mengaku khilaf.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved