Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Keraton Yogyakarta Bagikan Ubarampe Gunungan

Agus Utantoro
24/5/2020 13:15
Keraton Yogyakarta Bagikan Ubarampe Gunungan
Akibat pandemi covid-19, Keraton Yogyakarta meniadakan agenda budaya yaitu Hajad Dalem Garebeg Sawal 1441 H.(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

MENDUKUNG upaya pemerintah memutus mata rantai persebaran covid-19, Keraton Yogyakarta tidak menyelenggarakan upacara tradisi Garebeg Sawal, 1 Sawal tahun Wawu 1953 (Jawa) atau 24 Mei 2020, termasuk pula rangkaian kegiatan numplak wajik yang seharusnya digelar tiga hari sebelum pelaksanaan Garebeg Sawal,

"Keraton Yogyakarta juga tidak menyelenggarakan tradisi Ngabekten dan Ringgitan Bedhol Songsong," kata Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Keraton Yogyakarta GKR Condrokirono, Minggu (24/5).

Lebih lanjut, GKR Condrokirono mengatakan merupakan bentuk kepekaan Keraton Yogyakarta dalam menaati imbauan pemerintah pusat.

Baca juga: Anak 13 Tahun di Klaten Positif Covid-19

Meski arak-arakan prosesi Garebeg Sawal ditiadakan, lanjutnya, Keraton Yogyakarta akan membagikan ubarampe gunungan, dengan tetap
memperhatikan standar protokol kesehatan.

"Prosesi arak-arakan gunungan beserta prajurit yang biasa digelar memang tidak ada, namun kami tetap akan membagikan ubarampe gunungan yang berupa rengginang. Hal ini merupakan usaha Keraton Yogyakarta dalam melestarikan tradisi di tengah pandemi," ujar Gusti Kangjeng Ratu Condrokirono.

Melalui usaha tersebut, diharapkan esensi garebeg itu sendiri tidak hilang.

"Prosesi ini tetap bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan sedekah dari raja kepada kerabat dan rakyatnya," katanya.

Di samping itu, kata GKR Condrokirono lagi, pelaksanaan garebeg pada zaman dahulu memang dilakukan dengan membagi-bagikan ubarampe gunungan, bukan dengan merayah atau merebut gunungan seperti dikenal saat ini.

Dengan cara demikian, kerumunan massa akan terminimalisasi dan prosesi justru berjalan seperti pelaksanaan garebeg zaman dulu.

Upacara inti pada pembagian ubarampe tersebut serupa dengan prosesi garebeg yang umum dilaksanakan.

Ubarampe gunungan akan terlebih dahulu dirangkai dan diinapkan satu malam di Bangsal Srimanganti sejak Sabtu (23/5).  Prosesi pembagian dan pemberangkatan pareden digelar keesokan harinya yakni pada hari pertama Idul Fitri atau Minggu (24/5) pukul 08.30 WIB di Bangsal Srimanganti dan dipimpin GKR Mangkubumi.

Seusai didoakan Abdi Dalem Kaji, pareden selanjutnya akan didistribusikan kepada Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Kepatihan, dan Puro Pakualaman.

Ada 2.700 tangkai rengginang yang disiapkan. Ubarampe tersebut berjumlah sama dengan banyaknya rengginang yang disiapkan dalam Gunungan Estri dan Gunungan Dharat pada saat Upacara Garebeg sebagai mana mestinya.

"Untuk distribusi rengginang ke seluruh Abdi Dalem diberikan melalui Penghageng setiap Tepas/Kawedanan supaya tidak menimbulkan kerumunan. Baik Penghageng dan Abdi Dalem yang menerima ubarampe gunungan juga wajib menggunakan masker dan mematuhi standar protokol kesehatan dengan mencuci tangan dan menjaga jarak," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya